KALAMANTHANA, Tabalong – Peran tenaga penyuluh cukup besar dalam mewujudkan pertanian lebih baik di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel). Namun saat ini, tenaga penyuluh di daerah tersebut masih terbatas. Pemerintah setempat pun memberdayakan penyuluh pertanian swadaya.
“Saat ini kita memiliki 66 tenaga penyuluh swadaya dengan harapan bisa membantu upaya mewujudkan pertanian yang lebih baik,” ujar kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabalong Johan Noor Effendi, Rabu (6/9/2017).
Menurut dia, ara penyuluh ini merima Biaya Operasional Penyuluh (BOP) Rp300 ribu per bulan dari APBD kabupaten. Sebab, mengacu Peraturan Menteri Pertanian nomor: 61/ Permentan/OT.140/2008 penyuluh swadaya tidak menerima honorarium.
Pemkab Tabalong sendiri menargetkan tanam padi 25 hektare meski luas sawah di ‘Bumi Saraba Kawa’ ini hanya 15.511 hektare. “Kita mengupayakan tanam padi dua kaki setahun untuk lahan sawah seluas 4.720 hektare termasuk melaksanakan program cetak sawah baru,” ujarnya.
Selain itu mengoptimalkan lahan lebak yang tersebar di wilayah Selatan Tabalong agar bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian sehingga target tanam padi bisa tercapai.
“Potensi lahan lebak sendiri mencapai 5.352 hektare yang tersebar di Kecamatan Muara Harus, Pugaan, Tanta dan Banua Lawas,” kata Kepala Seksi Padi Sudarsih.