KALAMANTHANA, Barito Utara – Masrin resah. Sawahnya rusak diserang hama walang sangit dan burung. Kerusakan terjadi pada tanaman padi musim tanam April-September 2017.
“Memang padi yang diserang hama luasnya hanya sekitar satu hektare lebih, namun sudah meresahkan petani di daerah ini karena hasil panen padi dipastikan tidak optimal,” kata Masrin, Rabu (6/9/2017).
Petani Desa Rarawa, Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah (Kalteng) itu mengatakan, serangan hama cukup mengganggu. Sebab, jumlah populasi burung pipit bisa mencapai ratusan hingga ribuan ekor, sehingga petani kawalahan mengatasinya.
“Banyak hama ini diperkirakan akibat curah hujan masih banyak saat musim kemarau di daerah ini, sehingga perkembangannya sangat banyak. Untuk mengurangi dampak hama itu, kami memberikan pestisida pada tanaman padi tersebut,” katanya lagi.
Pada musim tanam tahun ini, tanaman padi sawah di Desa Rarawa pada mencapai sekitar 100 hektare. Varietas padi inpari dinilai cocok dikembangkan pada lahan padi sawah semiteknis irigasi itu.
Kepala Dinas Pertanian Barito Utara Setia Budi melalui Kepala Seksi Perbenihan dan Perlindungan Mujiburrahman mengaku akan segera turun ke lapangan membantu petani mengatasi serangan hama burung dan walang sangit tersebut.
“Hari ini atau besok rencananya kami turun ke lahan padi sawah di Desa Rarawa untuk mengatasi serangan hama yang menyerang tanaman padi petani,” kata Mujiburrahman.
Untuk penanganan sementara, kata dia, petani diajak membuat garuntang atau rengge (jala) yang bisa mengatasi serangan burung dan walang sangit.
Discussion about this post