KALAMANTHANA, Martapura – Laga Martapura FC lawan Persebaya Surabaya di semifinal Liga 2 adalah pertandingan bergengsi. Aroma persaingan kedua tim terhitung panas. Semestinya, pertarungan ini berlangsung di lapangan terbaik.
Martapura FC terhitung tim dengan mengandalkan teknik dan kerja sama dalam permainan. Tampil di atas kondisi lapangan yang tidak ideal, bisa mengganggu penampilan mereka.
Salah satunya terbukti saat tampil di Stadion Patriot, Bekasi, pada babak 8 Besar Grup X. Martapura FC sulit berkembang dan kalah 1-2 dari PSMS Medan pada pertandingan yang berlangsung di dalam kondisi hujan dengan lapangan yang becek dan tergenang air.
Itu sebabnya, Pelatih Martapura FC, Frans Sinatra Huwae, menginginkan laga panas lawan Persebaya digelar di stadion dengan kualitas lapangan terbaik.
“Harapan kami dan mungkin tim lainnya tentu lapangannya bagus. Kalau hujan tidak, tergenang air. Karena (lapangan tergenang) bisa menyulitkan jalannya pertandingan,” kata Frans Sinatra.
Harapan itu disampaikan Frans Sinatra karena dalam persiapan semifinal, taktik dan strategi yang disusun bisa berantakan jika lapangan tergenang air. Oleh karena itu Martapura FC berharap semifinal diselenggarakan di stadion yang memiliki kualitas lapangan dan rumput yang baik.
Frans Sinatra, pelatih yang pernah bersinar sebagai pemain saat memperkuat tim PSSI Junior itu, terus menyiapkan skuatnya menghadapi laga semifinal itu. Mampu mengalahkan Persebaya, maka Martapura FC bakal jadi klub kedua Kalimantan Selatan yang bertarung di kasta tertinggi sepak bola nasional.
Pertemuan Martapura FC dan Persebaya sendiri cenderung akan berlangsung panas. Kedua tim sama-sama tergabung di grup yang sama di penyisihan grup dan saling mengalahkan. Martapura menang 2-1 saat menjamu Persebaya, sebaliknya kalah 0-2 di kandang Bajul Ijo. Kemenangan Martapura FC di pertemuan pertama itu bahkan menyulut persoalan antara pelatih Persebaya saat itu, Iwan Setiawan, dengan kelompok suporter Bonek. (ik)
Discussion about this post