KALAMANTHANA, Muara Teweh – Bukan main! Inovasi seakan-akan tiada habisnya di SMA Negeri 4 Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Kali ini, guru sekolah tersebut, Esdi Pangganti, kembali membuat salah satu media pembelajaran kimia berupa Edutainment Program.
Esdi mengatakan, Edutainment Program berbasis Macromedia Flash dihasilkan di tengah-tengah keterbatasan sarana dan prasarana serta kondisi pembelajaran yang mensyaratkan kemampuan penalaran yang semakin kompleks. Edutainment Program merupakan salah satu media untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar kimia.
Esdi memaparkan, berdasarkan hasil pengamatan dan refleksinya dalam pelaksanaan pembelajaran, ada beberapa hal negatif yang tercatat, antara lain metode belajar yang dipakai cenderung konvensional-tradisional sehingga siswa kurang berminat, siswa merasa kurang dilibatkan, sebagian siswa cenderung mengantuk karena jam belajar kimia pada pukul 11.30-13.00 WIB, dan siswa cenderung beranggapan kimia merupakan mata pelajaran yang sulit dipelari.
Namun lanjutnya, tercatat pula beberapa positif, seperti sebagian besar siswa memiliki laptop dan telepon genggam, minat terhadap multimedia besar, siswa suka membaca dari internet dengan telepon genggam atau tablet android dibandingkan membaca buku secara manual. Semua faktor positif ini bisa memicu minat dan motivasi belajar siswa.
“Saya rasa perlu ada alat bantu (media belajar) yang efektif dengan melibatkan para siswa, sehingga mereka dapat bertindak dan berupaya menemukan sendiri dan memahami konsep yang dipelajarinya, menarik rasa ingin tahu siswa dengan mencoba semacam kegiatan edutainment sebagai perpaduan kegiatan entertainment dan edukasi,” ujar guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Barito Utara dan Provinsi Kalteng 2015 ini kepada Kalamanthana di Muara Teweh, Jumat (24/11/2017).
Esdi menambahkan, media pembelajaran perlu dipilih dengan berpegang pada kebutuhan siswa sebagai subyek. Kriteria memilih media pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khas dari media yang bersangkutan. Termasuk pula mempertimbangkan faktor karakteristik siswa, strategi belajar, organisasi kelompok belajar, motivasi, waktu, sumber, dan prosedur penilaian serta kesesuaian dengan tujuan perilaku belajar.
Edutainment program yang dibuatnya, kata Esdi, dapat menjembatani konsep kimia siswa yang abstrak, sehingga siswa mempunyai penggambaran yang jelas tentang apa yang dipelajarinya, misalnya membuat penggambaran model-model molekul dan proses terjadinya elektrolisis. “Saya harapkan sumbangan yang kecil ini bisa bermakna seiring dengan momentum penguatan pendidikan karakter, sebagaimana tema Hari Guru Nasional 2017,” katanya. Selamat Hari Guru, Jasa-jasamu Abadi!!!(mki)
Discussion about this post