KALAMANTHANA, Penajam – Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar mengimbau petani agar jangan mengubah lahan sawah menjadi lahan perkebunan, termasuk sawit.
Menurut Yusran, lahan sawah yang ditanami padi jauh lebih menguntungkan daripada lahan sawit jika menggunakan irigasi teknis. Apalagi, pelan tapi pasti, bendungan Lambakan akan dibangun pemerintah pusat.
“Bendungan Lambakan ada kepastian akan dibangun pemerintah. Irigasi itu sedang dalam proses dan pemerintah pusat sudah menganggarkannya,” ujar Yusran saat melakukan kunjungan ke Kecamatan Babulu bersama Wakil Bupati Mustaqim MZ, Kamis (1/2).
Pembangunan Bendungan Lambakan terletak di antara desa Muara Lambakan dan Kepala Telake, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser. Proyek ini masuk dalam program pembangunan bendungan 2014-2019 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan luas bendungan sekitar 7.795 hektare.
“Petani kita di sini minimal punya lahan 2 hektar. Kalau sekali panen 6 ton, dalam 4 bulan masa panen berarti 12 ton. Kalau 12 ton kali Rp4 juta, maka pengasilan Rp48 juta. Jadi untuk sebulannya 12 juta. Bandingakan jika sawit, mana dapat segitu,” lanjutnya.
Tetapi dikatakakan Yusran, dirinya tidak bisa menyalahkan petani, apalagi melihat kondisi saat ini petani hanya mengandalkan pertanian tadah hujan. Tetapi, ke depan petani harus optimis, apalagi bendungan segera dibangun.
“Terkait masalah jalan yang dikeluhkan petani, jalan ini sudah kita sentuh dan kita aspal, tetapi rusak. Kecamatan Babulu ini jauh lebih berkembang dan ekonomi tumbuh dan mengarah ke masyarakat sejahtera,” tambahnya. (hr)