KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Penyandang disabilitas yang keadaannya juga kurang mampu, ternyata masih ditemukan di Pulang Pisau. Ironisnya, warga berkebutuhan khusus tersebut masih belum ada jaminan kesehatan yang pasti oleh pemerintah kabupaten.
Ini seperti yang dialami warga Desa Buntoi, Ade Chndra (31). Anak dari pasangan Yetro Uda-Kudup PP Kamis, ini diketahui menderita buta sejak lahir.
Namun sayang, Ade tidak memiliki jaminan kesehatan secara gratis yang diberikan oleh pemerintah setempat. Padahal diketahui bersama, sudah ada Undang-Undang yang mengatur tentang pemberian jaminan kesehatan bagi setiap warga penyandang disabilitas.
Mendengar adanya kabar tersebut, membuat anggota DPRD Pulpis Arif Rahman Hakim AS tergugah dan sesegera menyisihkan waktunya hanya untuk mengunjungi Ade yang mengalami buta mata semenjak lahir itu.
Anggota dewan yang juga sebagai Ketua Fraksi PPP DPRD Pulpis ini, selain mengunjungi Ade, juga menyisihkan sebagian rezekinya secara pribadi kepada Ade.
”Setelah mendapat informasi, saya merasa terpanggil untuk ikut membantu meringankan beban saudara kita yang kurang beruntung. Ini tidak ada kaitannya dengan momen Pilkada,” ucapnya, Jumat (2/3/2018).
Dilanjutkan Arif, setelah melihat langsung kondisi Ade Chandra, dirinya mengaku prihatin karena ternyata penyandang disabilitas tersebut tidak mendapatkan bantuan BJPS gratis, tetapi malah menjadi peserta BPJS Mandiri yang setiap bulan harus membayar iuran.
Kondisi ini menurutnya harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah melalui SOPD terkait. “Jika di desa Buntoi yang dekat dengan ibu kota kabupaten saja masih ada warga tidak mampu, apalagi penyandang disabilitas yang tidak terdaftar sebagai peserta BPJS gratis, apalagi untuk warga yang jauh dari kota,” katanya.
Arif meminta SOPD terkait agar lebih proaktif melakukan pendataan di mana saja warga yang butuh perhatian. Jangan sampai ada warga tidak mampu yang tidak difasilitasi bantuan sosial.
Selain masalah BPJS, menurut Arif, keluarga Yetro Uda tersebut juga mengaku sudah pernah mengusulkan agar mendapatkan bantuan bedah rumah, akan tetapi hingga saat ini belum ada kabarnya.
“Ternyata masih ada warga kurang mampu di Kabupaten Pulang Pisau yang tidak terdata. Ini harus jadi perhatian serius pemerintah daerah,” pungkasnya. (app)
Discussion about this post