KALAMANTHANA, Palangka Raya – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, bakal menggelar Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab), Rabu (7/3/2018) mendatang. Empat nama mencuat jadi kandidat ketua baru periode 2018-2022, yakni Pengan D Timpun, Emo Suparto, Wahiman, dan Toni Yosepta.
Hal itu terungkap saat Sekretaris KONI Katingan yang juga salah satu kandidat, Toni Yosepta melakukan konsultasi terkait Musorkab ke KONI Kalteng, yang diterima Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Manajemen, Nurani Mahmudin.
“Kami berkonsultasi dengan KONI provinsi, sekaligus melaporkan jadwal rencana Musorkab dan meminta dari KONI provinsi sebagai narasumber. Awalnya Musorkab akan digelar Februari, namun karena adanya transisi pergantian kepala daerah dari bupati sebelumnya ke pejabat sementara sehingga ditunda,” kata Toni di Palangka Raya.
Menurut Toni, dengan banyaknya kandidat calon ketua, membuktikan keberhasilan dalam pembinaan prestasi olahraga di Katingan. Seperti perekrutan atlet yang dilakukan mulai tingkat bawah dari Pekan Olahraga Kecamatan (Porcam) dan Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) dilanjutkan dengan latihan terpusat bagi atlet untuk mengikuti even-even di tingkat provinsi.
Kemudian dari segi prestasi, dari tiga Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang sudah diikuti yakni pada 2006, 2010, dan 2014 selalu masuk tiga besar. Bahkan pada 2014 saat menjadi tuan rumah, berhasil bertengger di urutan kedua.
“Hasil tersebut sebagai bukti bahwa KONI Katingan dapat berprestasi di tingkat Provinsi Kalteng. Ditambah lagi dukungan penuh dari pemerintah daerah, yang menyediakan anggaran sesuai dengan kebutuhan yang ada,” ujarnya.
Sementara itu, Nurani memberikan apresiasi kepada KONI Katingan karena dianggap memberikan contoh yang baik bagi KONI kabupaten yang lainnya dengan melakukan konsolidasi tepat waktu. Nurani juga mendorong kesinambungan tatanan pembangunan olahraga prestasi di Katingan
“Siapapun ketuanya nanti proses kesinambungan kepengurusan berjalan dan tidak stagnan. Jangan sampai pembinaan dimulai dari nol lagi. Jadi perlu adanya kombinasi kepengurusan antara yang baru masuk dan yang lama,” imbuhnya. (tva)
Discussion about this post