KALAMANTHANA, Muara Teweh – Supaya penyebab kematian ribuan bibit ikan menjadi jelas dan terang, Dinas Lingkungan Hidup beserta Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mengambil sampel air Sungai Barito untuk diuji.
Pengujian ini penting untuk mengetahui apakah air Sungai Barito tercemar atau tidak. Pengambilan sampel air Sungai Barito ini dilakukan di tiga titik lokasi yang berbeda. Sebelum pengambilan sampel, para pembudidaya ikan yang merugi telah menyampaikan keluhan kepada Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Barut Sapto Nugroho, kemarin.
Kepala Bidang Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barut Nailil Fasihah mengatakan, pengambilan sampel air Sungai Barito dilakukan berdasarkan instruksi dari Pjs Bupati Barut.
“Sebelumnya Pjs Bupati Barut telah turun lebih dulu menemui para pembudidaya ikan keramba. Dari hasil pertemuan tersebut, beliau mendapatkan informasi bahwa ikan yang dibudidayakannya banyak yang mati mendadak,” ujar perempuan yang akrab dipanggil Nining ini, Rabu (7/3/2018).
Menurut Nining, sampel air yang diambil dari tiga titik akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian mencakup pengujian keadaan PH air, DO, kecepatan arus, dan lainnya. Hasil uji sampel kemungkinan sudah keluar dalam waktu sekitar seminggu. “Hasil pemeriksaan sampel air, nanti langsung dilaporkan kepada Pjs Bupati Barut,” katanya.(mel)
Discussion about this post