KALAMANTHANA, Penajam – Saidek tiba-tiba kaget sesiang itu. Dia coba mengucek-ucek matanya. Tetap saja. Benda bundar itu tak bergerak, tetap diam di areal bekas tambang manual milik Udin itu.
Benda itu mortir. Ukurannya 60 milimeter. Dia temukan di area yang terletak di Kelurahan Lawe-lawe, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu sekitar pukul 15.00 Wita, Selasa (27/3/2018).
Tak mau ambil risiko, Saidek langsung melaporkan ke Kodim 0913/PPU. Begitu menerima laporan, Serda Suradi, anggota unit Intel Kodim PPU, langsung mendatangi lokasi penemuan mortir peninggalan Jepang itu.
Sekitar pukul 17.45 Wita, Komandan Unit Intel, Lettu Inf M Alui bersama sejumlah anggotanya seperti Sertu Hariyanto, Serda Suradi, Ketua RT 02 Kelurahan Lawe-lawe Eddy Londa, dan Humas Pemkab PPU Alvian mendatangi tempat penemuan tersebut dan mengamankan mortir itu.
Mortir tersebut memiliki diameter 60 milimeter dengan panjang 80 cm. Sekitar pukul 18.30 Wita, mortir berhasil diamankan dari lokasi penemuan dan dibawa ke Makodim PPU.
Dandim 0913 PPU Letkol Czi Dwi Imam Subagyo menyampaikan, Kodim dan jajaran akan selalu menjaga seluruh peninggalan sejarah dalam hal ini amunisi dan senjata.
“Amunisi dan senjata tersebut masih aktif dan harus dijaga agar jangan sampai membahayakan masyarakat dan nantinya bisa dipelajari untuk generasi penerus,” tambahnya.
Dengan ditemukannya mortir di Lawe-lawe ini membuktikan bahwa di zaman dulu daerah Penajam dan Lawe-lawe merupakan medan pertempuran untuk memperebutkan kemerdekaan. “Sekarang sudah diamankan dan akan diteruskan ke komando KSAD , dicatat sebagai benda peninggalan bersejarah,” paparnya. (hr)
Discussion about this post