KALAMANTHANA, Palangka Raya – Walaupun tidak mudah, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua 2020 mendatang, Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin) Kalimantan Tengah, menargetkan akan meloloskan 10 atlet.
Tidak mudah karena persyaratan untuk itu terhitung berat. Atlet harus bisa melebihi minimum qualification score (MQS) yang mencapai angka 500.
“Angka ini dikumpulkan seorang atlet di setiap kejuaraan tingkat nasional yang diikuti. Setelah melebihi angka itu baru bisa mengikuti pra PON,” kata Ketua Perbakin Kalteng, Christian Sancho, di Palangka Raya, Kamis (5/4/2018).
Selain terkait syarat MQS, kendala lain karena sampai saat ini Perbakin Kalteng masih belum memiliki fasilitas yang memadai. Akan tetapi pengusaha ini berharap fasilitas ini bisa dibangun sebelum pra PON.
Ia mengungkapkan, untuk sementara ini penjaringan atlet dilakukan melalui even secara berjenjang untuk memverifikasi atlet junior dan senior. Perbakin ingin adanya pembinaan generasi muda sebagai atlet untuk dibina lebih lanjut terutama dari kalangan sipil.
Selama ini, memang sebagian atlet berasal dari militer. Ketika akan diberangkatkan mewakili Kalteng di kejuaraan tingkat nasional, terkendala izin.
Untuk itu dirinya sudah meminta kepada masing-masing bidang menyusun program kerja ke depan, terutama bidang organisasi guna verifikasi internal. Pasalnya beberapa daerah, ada kepengurusan akan berakhir dan ada yang belum dilantik.
Sedangkan untuk bidang tembak reaksi dan sasaran, dapat menyusun rancangan anggaran biaya sesuai petunjuk gubernur saat melakukan audiensi, agar segera dapat melakukan koordinasi dengan Dispora dan KONI Kalteng terkait ketersediaan lahan untuk membangun sarana dan prasarana latihan. (tva)
Discussion about this post