KALAMANTHANA, Muara Teweh – Peristiwa tragis yang menimpa Endang (35), guru SD di Desa Muara Untu, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung Raya, sampai juga ke kuping Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran. Selain prihatin, Sugianto juga merestui kepindahan sang guru dari Murung Raya ke Barito Utara.
Kabar tersebut tentu saja disambut gembira Endang bersama keluarganya. Kejahatan percobaan pemerkosaan yang dialami Endang membuat keluarga besarnya merasa was-was untuk kembali menjalankan tugas sebagai aparatur sipil negara di tempatnya mengajar saat ini.
Sukardi, ayah Endang, mengakui dengan adanya restu pindah Endang dari Mura ke Barut, pihak keluarga merasa lebih tenang karena bisa berkumpul bersama di tempat asal. Endang memang tercatat sebagai warga yang lahir dan besar di Muara Teweh, tetapi mencari pekerjaan dan diterima sebagai ASN di Mura. “Saya bisa tenang, karena SK pindah anak saya sudah ditandatangani gubernur,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Endang (35), seorang guru SD 1 Muara Untu, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung Raya berhasil lolos dari nafsu durjana MZ (17) tetapi harus menjalani perawatan di RSUD Muara Teweh sampai saat ini akibat luka tusukan yang mengenai perut bagian tengah tembus sampai ke usus.
Adapun pelaku MZ beberapa hari setelah perbuatan bejatnya terbongkar, menyerahkan diri kepada petugas Polsek Murung. Saat berada di Polsek Murung, Sabtu (7/4/) malam, MZ mengakui, pernah mengintip sang guru, tepatnya sehari sebelum dia nekat mengebor dinding dan mencongkel jendela. “Saya pernah mengintip tetapi tidak sampai masuk ke dalam rumah,” ujarnya.
Sebelum kejadian, MZ juga mengaku minum obat Komix. Setelah sedikit merasa teler, muncul rasa penasaran di dalam dirinya, karena sehari sebelumnya sempat mengintip sang guru tidur memakai daster. Akhirnya ia nekat mencongkel jendela belakang dan merangsek masuk ke kamar korban.
Tanpa ba.bi.bu. lagi, MZ dengan nafsu yang sudah sampai ke ubun-ubun langsung meraba paha dan mau melucuti pakaian dalam korban. Saat itu pula korban terbangun dan melawan dengan cara menendang pelaku. Begitu niat jahatnya gagal terlaksana, MZ membabi buta menusuk korbannya.
“Saya sempat ditendang satu kali. Saat panik, saya cabut badik (pisau kecil) dan menusuk korban. Saya tidak ingat berapa kali saya menusuk korban. Setelah korban berteriak minta tolong, saya keluar lewat pintu depan dan pulang ke rumah,” begitu antara lain pengakuan MZ.(mel)
Discussion about this post