KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Terjaringnya dua aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Satpol PP dan Damkar merupakan pukulan telak bagi kepala dinasnya, Yunabut. Dia pun siap membantu aparat kepolisian menangani perkara ini.
Sejak didapuk menjadi Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar, Yunabut bertekad menjadikan lembaganya sebagai dinas yang bersih dan bersahabat dengan masyarakat Kapuas. Tapi, di tengah-tengah upayanya itu, ada saja oknum ASN yang mencoba “bermain api”.
Yunabut, kepada KALAMANTHANA di Kuala Kapuas, Selasa (17/4/2018), mengaku dirinya belum mengetahui pasti penyebab diamankannya dua oknum pegawainya dalam operasi tangap tangan (OTT) Saber Pungli itu.
“Saya masih belum tahu masalahnya apa dan apa yang dilakukan dua oknum pegawai kami itu, karena memang itu di luar sepengetahuan saya dan di luar jam kerja. Jadi, saya masih menunggu informasi dari kepolisian terkait masalah ini,” katanya.
Dia pun menyatakan kesiapannya membantu aparat kepolisian melakukan penyelidikan dan penyidikan. Dia siap meluangkan waktu memberikan informasi dan keterangan kepada pihak kepolisian sepanjang itu diperlukan.
“Kalau dipanggil saya siap datang untuk membantu memberikan keterangan sepanjang itu diperlukan,” ucapnya.
Pasca operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan aparat Polres Kapuas terhadap TP dan ERS, ruangan bendahara Dinas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Kapuas pun disegel.
Dari pantauan KALAMANTHANA, sejumlah aparat kepolisian masih melakukan penjagaan di depan ruangan yang disegel tersebut. Tampak dua anggota kepolisian dengan senjata laras panjang berjaga-jaga.
TP dan ERS merupakan ASN di instansi polisi penegak peraturan daerah itu. Keduanya terjaring operasi tangkap tangan yang dilakukan personil Satreskrim Polres Kapuas pada, Senin (16/4), sekitar pukul 16.00 WIB terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi pembayaran honorarium tenaga kontrak di instansi tersebut. (is)
Discussion about this post