KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Masdulhaq dengan tegas mengatakan akan memberi sanksi bagi guru yang malas mengajar. Sanksi tersebut sampai pada pemblokiran gaji.
Ia menjelaskan, untuk guru PNS, GTT/PTT yang kurang aktif masuk kerja, akan dilakukan pembinaan dengan memanggil ke Dinas Pendidikan Barut. Dan, bagi yang masih malas kerja, maka akan diberikan sanksi sesuai aturan kepegawaian PP 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS.
“Bagi yang sudah mendapatkan pembinaan serta membuat pernyataan aktif mengajar, kenyataannya berdasarkan laporan kepala sekolah yang bersangkutan masih melalaikan tugas, lebih tegas lagi bagi guru tersebut, akan dilakukan pemblokiran sementara gajinya,” tegas Masdulhaq.
Hal tersebut dilakukan demi upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah Kabupaten Barut, karena apabila guru aktif mengajar maka siswa akan mendapatkan pelayanan dan haknya dalam pendidikan lebih optimal. “Karena guru sebagai ujung tombak untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujarnya.
Memasuki minggu pertama aktif sekolah setelah libur panjang, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Masdulhaq melakukan inspeksi mendadak ke beberapa sekolah di Kecamatan teweh Tengah, Sabtu (21/7/2018).
Kegiatan tersebut juga dilakukan karena adanya laporan masyarakat dan kepala desa kepada Bupati Barito Utara, sewaktu melakukan kunjungan ke desa-desa. Pada saat sidak Kadisdik Barut didampingi pejabat eselon IV dan langsung memeriksa daftar hadir guru PNS, GTT dan PTT serta melihat keaktifan kegiatan PBM.
Adapun sekolah yang didatangi antara lain, SDN 1 Pendreh, SDN 2 Pendreh, SDN 3 Pendreh, SDN 5 Lanjas, SDN 6 Lanjas, SDN 7 Melayu, SDN 8 Melayu, SMPN 11 Muara Teweh di Desa Pendreh dan SMPN 2 Satap Muara Teweh di Dusun Bayas.
Masdulhaq menjelaskan, dari sekolah-sekolah yang disidak tersebut sebagian besar guru PNS, GTT aktif masuk, hanya terdapat beberapa guru yang tidak masuk karena berbagai alasan.
“Yang lebih mengejutkan dan membanggakan adalah SDN 3 Pendreh, karena letaknya paling jauh juga masih melewati akses jalan tanah, malah paling aktif masuk dan lengkap guru PNS/ASN maupun tenaga honor,” katanya.
Sebenarnya hal tersebut menurut Masdulhaq, membuat malu guru yang akses sekolahnya nyaman karena sudah diaspal ataupun rigid beton, tapi tidak aktif masuk kerja sekolah. Apalagi, guru PNS sebagian sudah mendapat tunjangan sertifikasi, untuk GTT juga mendapat tambahan insentif dari Pemkab Barut. (ss)
Discussion about this post