KALAMANTHANA, Palangka Raya – Apabila dibandingkan dengan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON), olahraga masyarakat jauh lebih murah. Terbukti saat penyelenggaraan Festival Olahraga Rekreasi Nasional ( FORNAS) IV di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 2017 lalu, hanya menghabiskan biaya Rp3,6 miliar.
Padahal pelaksanaan even saat itu yang dipusatkan di Tepian Sungai Martapura ini, tak hanya dikuti atlet dari 33 provinsi saja, ternyata juga diikuti negara serumpun seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina.
“Olahraga ini murah, meriah, massal, manfaat dan menarik. Sungguh murah. Tapi bukan murahan. Apalagi olahraga tradisional, yang merupakan olahraga leluhur bangsa, tapi jangan dimurahkan,”kata Ketua Umum Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), Hayono Isman.
Hal tersebut diungkapkan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) era orde baru ini, usai melantik Pengurus Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kalimantan Tengah periode 2018-2023 di Kawasan Bundaran Besar Palangka Raya, Minggu (22/7).
Menurutnya olahraga yang dibawah kepimpinannya tersebut, olahraga yang membawa berkah bagi masyarakat tetapi mengurangi beban pemerintah, khususnya di bidang kesehatan, penanganan narkoba dan radikalisme, termasuk masalah tata kota.
Dalam kesempatan itu juga Hayono mengingatkan pengurus Formi Kalteng, kendati jajaran pengurus diisi sejumlah nama yang berkecimpung di politik, tetapi jangan sampai membawa kepentingan politik kedalam kepengurusan.
Sementara itu Ketua Formi Kalteng Rahmad Nasution Hamka berjanji olahraga ini nantinya tidak hanya dikenal di kota saja, tapi akan digalakkan sampai tingkat pelosok desa.
Anggota DPR RI ini juga menegaskan akan selalu melakukan sinergitas dengan Pemprov Kalteng sehingga ada perhatian dalam masalah anggaran yang digelontorkan kepada FORMI Kalteng. (tva)
Discussion about this post