KALAMANTHANA, Jakarta – Jannatun Cintya Dewi jadi korban pertama jatuhnya pesawat Lion Air JT610 pertama yang berhasil diidentifikasi. Siapa nyana, wanita muda asal Sidoarjo ini adalah sosok pemilik otak encer alias cerdas.
Cintya, menurut keluarganya, selalu mendapatkan beasiswa selama menempuh pendidikan, hingga menyelesaikan kuliahnya. Saat duduk di bangku SMAN 1 Sidoarjo, dia hanya butuh waktu dua tahun untuk menuntaskannya.
Kecerdasan Cintya juga diakui sahabatnya, Nanda. Tak hanya berotak cemerlang, Cintya, menurutnya, adalah sahabat yang berjiwa sosial tinggi. Dia seorang yang periang, baik hati, dan tak pernah melupakan teman-temannya.
“Kami sudah lama tidak bertemu karena dia pindah kerjaan. Tapi dia selalu aktif berkomunikasi dengan teman-temannya,” ujar Nanda di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (31/10).
Nanda dan Cintya pernah sama-sama bekerja di Bank Mandiri selama sekitar setahun, sejak 2016. Tapi, Cintya kemudian meninggalkan bank pelat merah itu karena diterima sebagai calon pegawai negeri sipil di Kementerian ESDM.
“Dia ikut CPNS dan keterima di Kementerian ESDM. Tapi dia tak melupakan teman-temannya. Dia selalu mengingat dan mengucapkan selamat ulang tahun pada teman-temannya yang ulang tahun,” tambahnya.
Cintya diketahui menumpang pesawat nahas Lion Air JT 610 tersebut dalam rangka tugas selama tiga hari ke Pangkal Pinang, Bangka-Belitung dari Kementerian ESDM.
Pesawat Lion Air JT 610 mengalami kecelakaan dan Jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10), setelah sebelumnya hilang kontak selama tiga jam sejak pukul 06:33 WIB.
Pesawat Lion Air JT 610 itu dikabarkan membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua Pilot dan lima awak pesawat. Hingga 31 Oktober, baru satu korban yang teridentifikasi yakni atas nama Jannatun Cintya Dewi kelahiran Sidoarjo 12 September 1994 dan beralamat di Dusun Prumpon RT 001 RW 001 Kecamatan Sukodono Jawa Timur yang merupakan anak ketiga dari Ibu Surtiyem dan Bambang Supriyadi.
Jenazah Jannatun teridentifikasi dengan No Post Mortem 0108 dari kantong jenazah DVI 00/Lion-Tj Priok/0010, teridentifikasi sesuai Antemortem 128.
Identitas korban tersebut, dari bagian tubuh yang ditemukan yakni tangan kanan dengan lima jari lengkap, kemudian menyambung bagian tubuh dada atas sampai perut menjadi satu bagian tidak terpisahkan.
Dari potongan tubuh korban tersebut, tim Inafis mencocokan sidik jari tangan kanan dengan sidik jari tangan kiri di izasah dengan memiliki kecocokan 13 titik, ditambah dengan data yang menyebut kebiasaan korban memakai cincin yang khas di jari tengah tangan kanan.
Jenazah korban teridentifikasi sudah diserahterimakan pada perwakilan keluarga yang hadir di RS Polri Kramat Jati dan akan diterbangkan ke Sidoarjo Kamis (1/11/2018) sekitar pukul 05.:00 WIB. (ik)
Baca Juga: IIni Dia Jenazah Pertama Korban Lion Air yang Berhasil Diidentifikasi