KALAMANTHANA, Jakarta – Tiga anggota kepolisian Polda Bangka Belitung jadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang, pekan lalu. Sejauh ini, baru jenazah AKBP Mito yang teridentifikasi.
Jenazah Mito teridentifikasi berdasarkan hasil rekonsiliasi Tim Disaster Victim Investigation (DVI) yang berlangsung Senin (5/11/2018). Mito termasuk di antara 13 nama baru yang berhasil diidentifikasi.
“Perlu diketahui, jenazah nomor 13 adalah anggota kepolisian yang bertugas di Polda Bangka Belitung,” ujar
Lisda mengatakan jenazah Mito (37) adalah Anggota Kepolisian Polda Bangka Belitung. “Jenazah nomor 13 adalah anggota kepolisian yang bertugas di Polda Bangka Belitung,” ucap Kombes Lisda Cancer, Kepala Operasi Tim DVI di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Polda Bangka Belitung dan jajarannya kehilangan tiga anggotanya dalam tragedi nahas ini. Mereka diketahui ikut dalam penerbangan ini berdasarkan manifes penerbangan.
“Tiga orang personel Polda Kepulauan Babel atas nama AKBP Sekar Maulana yang bertugas di Irbid Ops Itwasda Polda Babel, AKBP Mito yang menjabat Kabag Pal Biro Sarpas Polda Babel, dan Bripka Rangga Adi Prana yang bertugas di Sie Propam Polsek Gerunggang Polres Pangkalpinang,” jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, pekan lalu.
Secara keseluruhan, Tim DVI mengidentifikasi 13 jenazah pada Senin ini dari penumpang Lion yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat. Dengan begitu, total sudah ada 27 jenazah teridentifikasi.
“Malam ini kita akan bacakan hasil rekonsiliasi pada hari ini Senin 5 November 2018 pukul 16.00 WIB di RS Polri berdasarkan sidang khusus di RS Polri, Tim DVI berhasil identifikasi kembali,” ujar Linda.
Delapan dari 13 jenazah tersebut teridentifikasi dari hasil pemeriksaan DNA. Sedangkan lima lainnya melalui sidik jari.
Berikut nama 13 jenazah yang teridentifikasi
- Reni Arianti, perempuan, usia 51 tahun, melalui pemeriksaan DNA
2. Muhammad Rafi Andrian, laki-laki usia 24 tahun, DNA
3. Erianto, laki-laki, usia 40 tahun, DNA
4. Vera Junita, perempuan usia 22 tahun, DNA
5. Resti Amelia, perempuan usia 27 tahun, DNA
6. Fifi Hajanto, perempuan usia 24 tahun, DNA
7. Dede Anggarini, perempuan usia 40 tahun, DNA
8. Petrus Rudolf Sains, laki-laki usia 58 tahun, melalui sidik jari
9. Eka Suganda, laki-laki usia 49 tahun, sidik jari
10. Niar R Sugiono, perempuan usia 39 tahun, sidik jari.
11. Sudibyo Onggo Wardoyo, laki-laki usia 40 tahun, sidik jari
12. Hendra, laki-laki usia 39 tahun, DNA
13. Mito, laki-laki usia 37 tahun, sidik jari.
Discussion about this post