KALAMANTHANA, Muara Teweh – Anggota DPRD Barito Utara, Mustafa Joyo Muchtar, meminta pemerintah daerah melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) setempat dan pihak kepolisin agar turun ke lapangan untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji tiga kg di daerah ini.
“Saat ini harga eceran tertinggi (HET) untuk wilayah Barut memang belum ditentukan. Tetapi kita meminta kepada pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya, seperti kepolisian agar bisa mencari solusi serta menindak tegas, apabila ada oknum yang bermain sehingga mengakibatkan kelangkaan tabung gas elpiji tiga kg,” ujar Mustafa, anggota Fraksi GKKB ini, Selasa (26/2/2019).
Kelangkaan gas elpiji ukuran tiga kg, makin menjadi-jadi. Berhari-hari ‘si melon’ sulit dibeli di pengecer, karena barangnya selalu habis. Kalau pun ada, harganya di dalam kota Rp38 ribu dan luar kota Rp55 ribu per tabung. Diduga ini terjadi karena ‘permainan mafia’ kelas coro di daerah ini.
Belum jelas di mana tersendatnya penyaluran elpiji tiga kg. Tetapi yang pasti, mata rantai dimulai dari SPBG turun ke pangkalan terus ke agen lalu dijual oleh pengecer.
Celakanya lagi, tabung gas ukuran 12 kg juga ikut-ikutan ‘raib’. Kalau pun ada, harganya Rp175 per tabung. Keadaan ini sudah berlangsung cukup lama, namun semua pihak seakan tutup mata dan tidak mau tahu.
“Jatah penjualan elpiji tiga kg dikurangi,” ujar Yanti seorang pengecer di Jalan Muara Teweh-Puruk Cahu.
Seorang warga, Agustina, bahkan mengirimkan foto kepada KALAMANTHANA yang memperlihatkan sebuah truk pengangkut elpiji sedang parkir di pinggir jalan, wilayah Kecamatan Teweh Baru.
“Ini truk pengantar gas elpiji tiga kg. Emang buat dibagi ke tiap agen atau gimana,” ujarnya, kemarin.
Salah satu distributor atau pemilik pangkalan elpiji di Simpang Tiga Dermaga Muara Teweh, Taufik, saat dikonfirmasi mengatakan jumlah tabung gas tiga kg yang didatangkan dari luar daerah tetap seperti biasa. Elpiji tiga kg langsung dibagikan kepada para agen di Muara Teweh dengan harga Rp19 ribu per tabung. “Kami hanya membagikan kepada para agen. Dari agen nantinya didistribusikan kepada kios-kios pengecer dan para konsumen,” sebutnya.(mel)
Discussion about this post