KALAMANTHANA, Palangka Raya – Untuk menghadapai tantangan yang semakin meningkat terkait dengan perkembangan kota, khusunya masalah kemacetan, konsep Kota Cerdas telah menjadi populer di seluruh dunia.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, mengutus Kepala Dinas Perhubungan mengikuti kegiatan Invitation to Smart Mobility Workshop yang di selenggarakan di lokakarya Smart Mobility, di Swedish Residence Jakarta, Rabu (10/72019).
Fairid memaparkan, terkait tentang kondisi transportasi Kota dalam rangka calon pemindahan Ibu Kota Pemerintah RI ke Kalteng, oleh karena itu Pemko melalui Dishub Kota Palangka Raya diberi kesempatan untuk melakukan pemaparan Smart Mobility.
“Smart Mobility adalah bagian integral dari Smart City dan bertujuan untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas yang memiliki dampak besar dan negatif pada kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, tambahnya, kemacetan lalu lintas berkontribusi terhadap inefisiensi logistik yang mengarah ke biaya ekonomi yang besar juga.
Dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) baru Indonesia tahun 2020-2024, satu bidang yang menjadi fokus adalah sektor transportasi.
“Untuk memenuhi tujuan rencana, kolaborasi dan kemitraan sangat penting,” paparnya.
“Swedia adalah pemimpin dunia dalam teknologi pintar dan berkelanjutan dan perusahaan Swedia memiliki sejarah panjang bekerja secara konstruktif dengan aktor publik dan swasta dalam otomotif, manajemen lalu lintas, perencanaan kota dan solusi Smart City,” tutup Fairid.(azz)
Discussion about this post