KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, pemerintah setempat sudah menganggarkan dana sebesar Rp1 miliar di tahun 2019 ini.
Hal itu disampaikan Bupati Pulpis usai memimpin rapat koordinasi kesiapan Karhutla Kabupaten Pulpis, Selasa (16/7/2019).
“Untuk pencegahan dan penanganan karhutla di Bumi Handep Hapakat pada tahun ini kita sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp1 miliar. Sebelumnnya kita juga telah menetapkan status darurat siaga. Dengan ini semoga pencegahan dan penanggulangan karhutla dapat maksimal,” ucap Bupati Edy kepada sejumlah wartawan di Pulang Pisau.
Dana tersebut, lanjut Bupati Edy, sudah disiapkan untuk seluruh pihak terkait yang terlibat dalam penanganan karhutla di Kabupaten Pulang Pisau ini.
Selain itu pihak Pemkab Pulpis juga telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terkait antisipasi dari bahaya karhutla.
“Semoga karhutla tahun ini tidak seperti kejadian pada tahun 2015 lalu. Misalpun tahun ini terjadi, semua antisipasi sudah dipersiapkan mulai pendanaan sampai tim satgas gabungan,” katanya.
Selain itu, tambah Bupati, dalam kasus karhutla tahun 2019 ini seluruh SOPD di lingkup Pemkab Pulang Pisau sudah melaporkan kesiapannya dalam menghadapi bencana karhutla, baik bidang pendidikan, kesehatan dan lainnya.
“Sejumlah peralatan pengukur suhu udara juga sudah siap. Selain fokus di titik karhutla di sejumlah wilayah di Pulang Pisau ini, saya juga juga ingatkan kepada seluruh pihak terkait agar jangan lupa di daerah perkotaan, khusus di area perkantoran. Di area tersebut seperti tahun 2015 lalu juga mengalami kebakaran yang cukup parah,” pungkasnya.
Sementara itu karhutla di Wilayah Kabupaten Pulang Pisau masih terus terjadi. Tercatat sejak Minggu (14/7), karhutla masih mendominasi di wilayah Kecamatan Jabiren Raya, Kahayan Hilir dan Maliku.
Untuk saat ini pemadaman difokuskan di wilayah Desa Taruna dan Tumbang Nusa kecamatan Jabiren Raya. Sementara Desa Buntoi dan Dandang Barat masih ditangani tim Posko Lapangan dan pemerintah Desa.
“Desa Tumbang Nusa dan Tanjung Taruna ini kita fokuskan karena berdekatan dengan jalan lintas provinsi. Hingga saat ini api telah menyebar sekitar 30 hektare, di Dandang Barat sekitar 10 ha, Tumbang Nusa dan Tanjung Taruna 15 ha serta Bontoi bebrapa hektar. Karhutla membakar lahan gambut dalam, perkebunan warga. Jadi tim harus kerja keras dalam pemadamannya,” ungkapnya.
Untuk jumlah personil yang turun dalam pemadaman yakni dari Tim Terpadu Karhutla Kabupaten Pulang Pisau, dengan sarana prasarana (Sarpras) yakni Satu Unit Mobil Personil, 1 Unit Mesin Mark3, 9 Roll selang 1,5 mark3, 1 selang penghisap, Dua buah nozzel 1,5 inc dan Satu buah conektor. (app)
Discussion about this post