KALAMANTHANA, Pulang Pisau -Hasil uji laboratorium terhadap Almarhumah Yovanka (7) warga Desa Anjir, Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Kalimantan Tengah yang meninggal dunia dan diduga akibat virus Japanese Encephalitis (JE) beberapa waktu lalu, dinyatakan Negatif.
Hal tersebut berdasrkan hasil uji laboratorium yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulpis, dr. Muliyanto Budihardjo kepada sejumlah wartawan saat menggelar Jumpa Pers diruang kerjanya, Kamis (13/2/2020).
“Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya hasil uji sample yang kami ambil dari Almarhumah Yovanka dan saudaranya sudah keluar, dan hasilnya Negatif virus JE,” ujarnya.
Hasil uji itu dikeluarkan oleh Kepala Pusat Penelitian Pengembangan Biomedis dan Tekhnologi Dasar Kesehatan, Dr.dr. Vivi Setiawaty,M.Biomed di Jakarta.“Dari hasil tersebut dan sudah kami analisa, ternyata bakterilah penyebabnya,” jelas pria yang akrab disapa Pak Mul ini.
Dia juga mengatakan, bahwa jenis bakteri tersebut adalah bakteri dalam kondisi tubuh dan yang tidak berpotensi wabah, hanya tergantung individual serta daya tahan tubuh masing-masing.
“Di kota-kota besar, sebenarnya banyak saja kasus radang otak seperti ini. Dan penyebabnya bisa saja karena jatuh, zat kimia, virus dan bakteri. Sedangkan untuk Yovanka, dilihat dari kronologisnya, kami bisa nyatakan kalau penyebabnya adalah bakteri,” tegasnya.
Untuk itu, Pak Mul menghimbau masyarakat jangan sampai terpengaruh informasi-informasi yang belum tentu kebenarannya terkait dugaan virus JE, karena ditakutkan nanti akan membuat resah dikalangan masyarakat.
“Sebenarnya pencegahan itu mulai dari diri kita pribadi. Yaitu membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari segala macam penyakit,” tambah Pak Mul. (ben)
Discussion about this post