KALAMANTHANA, Samarinda – Seorang wanita di tempat hiburan malam eks lokalisasi Loa Hui, Samarinda, Kalimantan Timur, mengisahkan pengalamannya ketika massa menyerbu. Dia sampai lari terbirit-birit ke atas bukit.
Santi (30), demikian namanya, bersyukur tak kehilangan nyawa saat rumahnya menjadi sasaran amuk massa. Dia mengatakan semua benda seperti kaca-kaca, televisi, hingga sound system jadi sasaran pengrusakan.
“Saat mereka datang saya di kamar. Mendengar ribut-ribut di depan wisma, saya langsung lari ke bukit di belakang rumah untuk bersembunyi. Barang-barang semua dirusak, saya tidak tahu masalahnya,” kata Santi, Rabu (11/3/2020), seperti dilansir detik.
Saat ini Santi justru kebingungan. Wanita asal Jawa Timur ini tidak memiliki keluarga di Samarinda. “Hari ini mungkin mengungsi ke rumah teman di kampung dekat sini,” kata Santi.
Santi tak sendirian mengungsi. Sekitar 150 pemandu lagu yang bekerja di tempat hiburan malam itu melakukan hal serupa. Itu terjadi setelah sejumlah warga meluapkan kemarahan karena ada pertikaian yang menyebabkan seorang pengunjung tewas.
Pemandu lagu tersebut meninggalkan 34 wisma di eks lokalisasi yang ditutup 2014 lalu itu. Mereka berbondong-bondong keluar pada Selasa (10/3) setelah ada ancaman dari sekelompok orang yang dendam akibat tewasnya keluarga mereka di kawasan itu.
Mereka terlihat panik meninggalkan lokasi dengan mengendarai kendaraan roda dua meski harus berbonceng tiga sembari membawa barang bawaan yang cukup banyak. Beberapa lainnya memilih menunggu kendaraan roda empat di tempat aparat kepolisian berkumpul untuk membawa mereka keluar dari lokasi itu.
Sebelumnya eks lokalisasi diserang puluhan orang dengan sajam dan batu. Diduga kuat penyerangan ini sebagai buntut terbunuhnya Kamaruddin (34) dan melukai Daeng Kamaruddin (41).
Keduanya merupakan pengunjung salah satu wisma karaoke eks lokalisasi Loa Hui, yang kini bernama tempat hiburan malam (THM) Bukit Harapan.
Selain merusak kaca jendela mereka juga mencari para penghuni yang umumnya telah kabur keluar rumah dan bersembunyi di kawasan perbukitan yang ada di belakang kawasan itu.
Dari 43 wisma, ada sebanyak 31 wisma karaoke hancur berantakan. Sebagian besar yang jadi sasaran amuk massa ialah kaca rumah, sejumlah warga bahkan harus keluar melalui jendela yang hancur karena tidak mengetahui letak kunci pintunya yang hilang akibat dirusak warga. (ik)