KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Dalam rangka memaksimalkan potensi dan hasil pertanian berbasis organik, Badan Riset dan Inovasi Negara (BRIN) bersama Anggota Komisi VII DPR RI, Iwan Kurniawan mengelar Pelatihan Budidaya Tanaman Pangan Berbasis Organik.
“Pada prinsipnya kita berharap dari pelatihan budidaya tanaman pangan berbasis organik mampu menghasilkan produk unggulan sehat untuk dikonsumsi tanpa bahan berbahaya, demi menjaga kelangsungan hidup” kata Anggota DPR-RI dari Dapil Kalimantan Tengah Iwan Kurniawan, Sabtu (19/8/2023).
Sementara itu Anggota Koordinator Multi Unit Kerja Layanan Khusus Hubungan Masyarakat, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andriani Agustina menjelaskan, pada prinsipnya BRIN berikan pelatihan budidaya tanaman pangan berbasis organik guna meningkatkan kualitas pertanian tanaman pangan yang ada di Barito Timur.
Ditambahkan dia, kita hari Ini fokus pembahasan pelatihan budidaya tanaman pangan berbasis organik ini adalah program peningkatan kapasitas penggunaan riset dan inovasi bagi masyarakat bekerjasama dengan BRIN dan komisi VII DPR RI guna meningkatkan kualitas SDM untuk hasil pertanian yang baik.
Meskipun BRIN bukan dari kementerian melainkan langsung dibawah perintah Presiden, selain Program ini ada program lain yang bisa dibagikan pada masyarakat dengan kegiatan pertemuan secara langsung, hal ini dimaksudkan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Jadi sebenarnya ada beberapa hal yang bisa dilaksanakan seperti dialog mengenai pertanian dan peternakan, literasi digital, hingga antariksa karena BRIN menghasilkan riset yang tujuannya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Sedangkan dalam paparannya Peneliti Utama Pusat Riset Holtikultura Tanaman Pangan BRIN, I Gede Komang Dana selaku Instruktur pelatihan mengatakan bahwa ada banyak cara mengoptimalkan pertanian tanpa bahan berbahaya saat di tanyakan oleh peserta tentang penanganan dan melindungi tanaman dari hama jangkrik pemakan daun padi.
“Sebenarnya ada banyak pupuk yang bisa kita buat dari bahan organik semisal air bekas cucian beras di kumpulkan dalam tong, lalu campurkan EM4 penggembur tanan dan tunggu beberapa waktu itu bisa menjadi pupuk cair alami untuk pertanian,” kata dia.
Sedangkan bagi petani yang khawatir akan serangan serangga bisa gunakan terasi digantung di pinggiran tanaman hingga terbentuk penghalang alami tanpa pestisida.
Adapun peserta yang hadir perwakilan beberapa kelompok tani yang ada di 10 kecamatan Kabupaten Barito Timur, dalam prosesnya instruktur memberikan kontak agar masyarakat bisa lebih dalam mendapatkan ilmu pertanian. (Anigoru)
Discussion about this post