KALAMANTHANA, Palangka Raya – Dalam upaya untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kalimantan Tengah (Kalteng) maka pemerintah provinsi melakukan berbagai upaya, untuk menurunkan angka stunting sesuai target pada 2024, yakni 15,38 persen.
Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Hasan Busyairi mengatakan, pihaknya mendorong agar Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya bisa membuat upaya-upaya demi menekan kasus stunting di kota setempat.
“Pemko melalui instansi terkait harus bisa menekan terjadinya kasus stunting dengan berbagai langkah nyata, seperti melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,” ucap Hasan Busyairi, Senin, (25/09/2023).
Menurut Hasan, Stunting merupakan masalah gizi kronis, akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
“selain sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, pemko juga harus turun langsung ke rumah atau faskes memberikan pengetahuan dan juga langsung mengecek kesehatan terutama kepada wanita hamil,” Tuturnya.
Dia mengatakan, para orangtua perlu diberikan sosialisasi mengenai pola hidup bersih dan sehat serta bagaimana menghasilkan makanan yang bergizi, sehingga akan menciptakan generasi unggul.
Dengan dilakukannya berbagai kegiatan tersebut menurut Hasan diharapkan tujuannya ialah untuk mencegah stunting pada anggota keluarga, khususnya bagi anak-anak.
“Untuk memerangi stunting tidak hanya melalui pemenuhan kebutuhan gizi sejak masa remaja hingga penyiapan menuju kehidupan berkeluarga saja, melainkan juga melalui ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak serta memenuhi kebersihan,”jelasnya.
Dirinya mengajak semua pihak untuk berkomitmen dalam mengawal program percepatan penurunan stunting melalui kegiatan-kegiatan seperti melakukan sosialisasi dan edukasi serta mengimbau kepada masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat dilingkungan keluarga. (Uda)