KALAMANTHANA, Palangka Raya – Upaya penurunan angka stunting di Kota Palangka Raya semakin membutuhkan peran aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk lembaga swasta dan organisasi non-pemerintah. Hal ini diungkapkan oleh Pelaksana Tugas Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kota Palangka Raya, Dedi Purwantoro, dalam acara Monitoring dan Evaluasi Pendamping Tim Pendamping Keluarga (TPK) se-Kota Palangka Raya, yang digelar di Ballroom Swiss Belhotel Danum Palangka Raya, Kamis (24/10/2024) lalu.
Dedi menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai organisasi dalam menghadapi tantangan kesehatan anak, khususnya stunting. Meskipun angka stunting di Kota Palangka Raya pada 2024 tercatat masih berada di angka 12,39 persen, upaya bersama dinilai sebagai kunci untuk menurunkan angka tersebut.
“Kolaborasi yang lebih luas, termasuk peran aktif dari lembaga swasta dan organisasi non-pemerintah, sangat dibutuhkan. Mereka tidak hanya bisa berperan dalam pendanaan, tetapi juga dalam edukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan perawatan kesehatan anak,” ujar Dedi.
Menurutnya, pertemuan seperti Monitoring dan Evaluasi Pendamping TPK ini memberikan ruang bagi semua pihak untuk memperkuat komitmen dan strategi dalam menanggulangi stunting. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah melalui pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga, yang bertujuan untuk memberikan edukasi langsung kepada keluarga tentang peningkatan gizi anak.
Dedi juga menambahkan bahwa meski tantangan masih besar, ia tetap optimis bahwa dengan komitmen semua pihak, target penurunan stunting di Kota Palangka Raya bisa tercapai. “Kami yakin bahwa dengan kerjasama yang solid, perubahan positif akan segera terlihat,” tutupnya. (bs)
Discussion about this post