KALAMANTHANA, Palangka Raya – Sekretaris Jenderal Ombudsman Republik Indonesia (RI), Suganda Pandapo Tan Pasaribu, mengunjungi Mall Pelayanan Publik (MPP) Huma Betang di Kota Palangka Raya pada Kamis (7/11/2024).
Kunjungan ini dilakukan bersama jajarannya dan didampingi oleh Pj Sekda Kota Palangka Raya, Arbert Tombak. Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk mengevaluasi kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh MPP, serta mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu diperbaiki guna meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Suganda menjelaskan bahwa MPP Huma Betang saat ini menyediakan 29 jenis pelayanan, namun baru 19 di antaranya yang aktif. Dalam kunjungan tersebut, Suganda dan tim berkesempatan untuk memeriksa kesiapan petugas dalam melayani masyarakat.
“Kami melakukan simulasi pelayanan dan hampir semuanya dapat memenuhi harapan masyarakat, yang saat ini sangat mengutamakan kecepatan dalam pelayanan. Kami berharap kualitas ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Suganda menegaskan bahwa tujuan kedatangannya adalah untuk memastikan bahwa MPP Huma Betang berjalan sesuai dengan harapan. Menurutnya, model pelayanan seperti ini seharusnya tidak hanya diterapkan di Palangka Raya, tetapi juga di berbagai daerah di Indonesia.
Konsep MPP yang mengedepankan kerjasama antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi vertikal menjadi sorotan Suganda. Ia menilai kolaborasi antarinstansi ini dapat menghasilkan pelayanan publik yang lebih efisien dan efektif.
“Kami juga menyarankan kepada Pak Sekda agar menambahkan layanan yang ditujukan khusus untuk pemuda, yang dapat menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kepahlawanan, sebagai bagian penting dari pembentukan karakter pemuda Indonesia,” tambahnya.
Selain itu, Suganda juga mendorong adanya layanan yang lebih fokus pada pelestarian kebudayaan lokal, mengingat pentingnya menjaga identitas budaya di tengah arus globalisasi.
“Kami berharap MPP ini dapat memperkuat rasa kebersamaan dan memperkuat identitas warga, khususnya di Palangka Raya, agar tetap menjaga dan mengembangkan budaya lokal,” pungkasnya. (bs)