KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Kabupaten Kapuas, Kalteng berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan gencar melaksanakan kampanye sosialisasi upaya perlindungan perempuan dan anak.
Kampanye sosialisasi yang mulai digencarkan pada Nopember 2024 ini dilaksanakan di sekolah-sekolah menangah atas di Kota Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat terhadap isu kekerasan perempuan dan anak serta pencegahan HIV AIDS pada remaja dan dewasa muda.
Dalam kegiatan tersebut Dinas Kesehatan bersama puskesmas mensosialisasikan ABAT (Aku Bangga Aku Tahu) yang berfokus pada pencegahan HIV AIDS.
Sementara Dinas P3APPKB mengkampanyekan KOMPAK Kapuas yaitu komitmen masyarakat dan pemerintah untuk perlindungan perempuan dan anak di Kapuas.
Baca Juga: Senam Bersama, Dinas P3APPKB Kapuas Sosialisasikan KOMPAK
Kampanye ini dilatarbelakangi oleh peningkatan tren kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kapuas dalam beberapa tahun terakhir.
“Dengan Kabupaten Kapuas menduduki peringkat tinggi dalam statistik provinsi untuk kekerasan perempuan dan anak serta perkawinan anak,” kata Kepala Dinas P3APPKB Kapuas, dr Tri Setyautami, Senin (25/11/2024).
Dalam kampanye ini, Dinas P3APPKB juga menggandeng remaja GenRe dan forum anak daerah, yang terdiri dari anak-anak remaja yang aktif mengajak rekan-rekan sebayanya untuk menghindari pernikahan dini, seks pra nikah, dan penyalahgunaan narkoba.
Mereka juga diajak untuk berani menjadi pelopor dan pelapor dalam kasus-kasus kekerasan, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar.
Acara yang diisi dengan foto bersama, yel-yel penuh semangat, serta sesi tanya jawab antara narasumber dengan peserta ini, juga menyediakan doorprize menarik dari DP3APPKB untuk peserta yang berani menjawab pertanyaan.
Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa sekolah, antara lain SMKN 1, SMA 1, SMA 2, SMA 3, SMAS IT Babussalam, dan MAN Kapuas, berjalan dengan tertib dan lancar.
Diharapkan kegiatan dapat meningkatkan kesadaran dan kemauan semua pihak, khususnya kalangan pelajar, untuk berperan aktif dalam melindungi perempuan dan anak di rumah, sekolah, dan lingkungan mereka. (irs)
Discussion about this post