KALAMANTHANA, Palangka Raya – Musim hujan dengan curah tinggi kembali menyebabkan banjir di berbagai wilayah, termasuk Kota Palangka Raya. Wakil Ketua II Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sri Ani Rintuh, menyampaikan keprihatinannya atas situasi tersebut sekaligus memberikan pesan penting kepada masyarakat.
“Masalah banjir di Kota Palangka Raya bukan hal baru. Pj Wali Kota kemarin juga sudah turun untuk meninjau kondisi ini. Saya harapkan ada kerja sama dari semua pihak untuk mengatasi persoalan ini, terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya, Selasa (3/12/2024).
Sri menekankan pentingnya menjaga hutan sebagai benteng alami untuk mengurangi risiko banjir. Ia menyoroti bagaimana deforestasi telah memperburuk kondisi lingkungan.
“Kita harus menjaga hutan-hutan kita agar tidak gundul. Kalau dibandingkan dengan zaman dulu, keadaan sekarang jauh lebih parah. Penggundulan atau penghilangan hutan menjadi salah satu penyebab utama kerusakan lingkungan yang berkontribusi pada banjir,” jelasnya.
Selain deforestasi, Sri juga menyoroti dampak aktivitas tambang terhadap ekosistem.
“Tambang-tambang harus diperhatikan. Untuk kehidupan masyarakat kita, terutama masyarakat Dayak, ini sangat penting. Tambang dan pembalakan liar sering kali memperburuk kondisi lingkungan dan berdampak langsung pada masyarakat lokal,” tegasnya.
Sri mengajak masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama menjaga lingkungan serta memitigasi risiko banjir demi keberlangsungan hidup.
“Kita harus peduli dengan lingkungan sekitar. Semua ini demi keberlangsungan hidup kita dan generasi mendatang,” pungkasnya. (Mit)
Discussion about this post