KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Obyek Wiasta Taman Hutan Rakyat (TAHURA) Anggrek Hitam atau Coelogyne Pandurata Desa Siong, Kecamatan Paju Epat, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, semakin mendunia seiring mekar berbunga dan mengeluarkan wangi harum khasnya.
“Tahura Anggrek Hitam seluas kurang lebih 10 hektar ini, dikembangkan oleh masyarakat dengan dukungan CSR PT Adaro – Pama Tahun 2017 silam itu, kini telah menjadi obyek wisata Primadona Kabupaten Barito Timur dan mempu membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar,” kata Meiyanto Kepala Desa Siong Kecamatan Paju Epat Kabupaten Barito Timur, di Siong, Rabu (04/12/2024)
Dikatakannya, saat ini setidaknya ada empat bunga anggrek hitam yang sedang mekar saat yang usia mekar bunga anggrek hanya bisa bertahan empat sampai lima hari saja, yang menjadi incaran para wisatawan untuk berkunjung ke desa Siong, katanya.
Awalnya Anggrek Hitam didapat tumbuh dan berkembang di Desa Murutuwu, Kecamatan Paju Epat. Namun kini menyusut akibat pembukaan lahan untuk kebutuhan perkebunan, melihat kondisi ini PT Adaro Indonesia melalui Program CSR yang digelontorkan oleh PT. PAMA yang kala itu Kontraktor PT Adaro Indonesia, berinisiatif membangun dan mengembangkan Taman Hutan Rakyat Anggrek Hitam dengan nama TAHURA MAGARAM PAMA, imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Meiyanto mengatakan sebenarnya sejak tahun 2008 para wisatawan luar daerah Kalteng membeli anggrek hitam secara besar-besaran dengan harga murah, bahkan pada 2012, ada wisatawan mancanegara asal Australia membeli anggrek hitam sehingga kini pupulasinya semakin terbatas, oleh karena itu kami berharap ada ada perusahaan yang Kembali mengembangakan Kawasan itu, harapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata Pemuda dan Olahga Kabupaten Barito Timur, Herawani, ketika dikonfirmasi di Tamiang Layang Rabu (4/12/2024) juga memberi apresiasi kepada PT Adaro Indonesia yang telah peduli mengembangakan Tanaman Anggrek Hitam yang ada di Desa Siong Kecamatan Paju Epat, dimana kini telah menjadi salah satu obyek wisata andalan Kabupaten Barito Timur.
Saat ini, lanjutnya popularitas anggrek hitam asal Kabupaten Barito Timur terus kian merosot, oleh karena itu kami sangat berharap ada kepedulian dari berbagai pihak untuk mengembangkan Tanaman Anggrek Hitam yang mana oleh Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Pemerintah nomor 7 Tahun 1999 tentang tumbuhan yang dilindungi, ucapnya
Selanjutnya, dalam rangka mempopulerkan anggrek hitam, Pemerintah Kabupaten Barito Timur membuat Batik Mawiney dengan corak pola anggrek hitam, yang hasil-hasilnya di pajang dan diperjual belikan di Batik Mawiney merupakan batik benang bintik khas Dayak Ma`anyan dari Kabupaten Barito Timur.
Sementara itu Pj. Bupati Barito Timur Indra Gumawan saat ditemui, Rabu (4/12/2024) juga terus mengajak pihak swasta yang memiliki kepedulian untuk dapat bergandengan tangan membangun daerah khususnya membangun obyek-obyek wisata unggulan daerah sebagai ciri khas daerah dalam rangka meningkatkan Pendapatan Daerah dari sector pariwisata, secara khusus memberikan apresisasi kepada PT Adaro Indonesia yang telah peduli terhadap Tanaman Aggrek Hitam yang merupakan ciri khas Barito Timur sembari berharap meski PT PAMA sudah tidak ada, PT Adaro Indonesia bisa memperhatikan Taman Hutan Rakyat Anggrek Hitam Desa Siong itu, harapnya singkat. (Anigoru)
Discussion about this post