KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, Kalteng mencatat sebanyak 44 kejadian bencana sepanjang tahun 2024 di daerah setempat.
Bencana yang terjadi didominasi oleh hidrometeorologi dan non-alam, seperti banjir, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), cuaca ekstrem, kebakaran pemukiman, dan kecelakaan di sungai.
Adapun rincian kejadian bencana per jenis bencana tahun 2024 tersebut meliputi bencana banjir 7 kejadian, karhutla 10, puting beliung 1, kebakaran pemukiman 22, orang tenggelam 3 dan orang hilang 1 kejadian.
“Dibanding tahun 2023 dengan 248 kejadian, jumlah ini menurun signifikan menjadi 44 kejadian,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kapuas Ahmad M Saribi, Selasa (31/12/2024).
Sedangkan dampak dari bencana yang terjadi tersebut sebanyak 4 orang meninggal dunia, kepala keluarga terdampak sebanyak 29.355 dan terdampak jiwa 84.387.
“Sementara dampak kerusakan akibat bencana tahun 2024 seperti rumah rusak dan terendam tercatat sebanyak 17.747 unit,” ujar Saribi sapaan akrabnya.
Kemudian fasilitas yang terendam 999 unit termasuk kantor, sarana pendidikan, sarana kesehatan, rumah ibadah akses jalan. Kemudian untuk kejadian karhutla, luas lahan yang terbakar mencapai 9,43 hektar.
Bantuan bencana banjir berupa paket sembako seperti beras, sarden, susu kental manis, kecap, teh dan gula pasir telah disalurkan BPBD Kapuas kepada 28.280 kepala keluarga.
Sementara bantuan untuk bencana kebakaran pemukiman berupa paket sembako dan uang tunai dari Pemkab Kapuas disalurkan kepada sebanyak 96 kepala keluarga.
Sedangkan bantuan untuk kejadian bencana puting beliung berupa paket sembako dan uang tunai dari Pemkab Kapuas, disalurkan kepada 1 kepala keluarga.
Upaya penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan oleh BPBD, diantaranya melakukan sosialisasi, patroli karhutla dan menetapkan status tanggap darurat bencana serta melaksankaan pemadaman.
“Sedangkan upaya penanganan bencana banjir, diantaranya kami melakukan menyebarkan peringatan dini, bantuan evakuasi korban terdampak, menyalurkan bantuan logistik dan penyusunan rencana kontejensi,” beber Ahmad M Saribi. (fan)
Discussion about this post