KALAMANTHANA, Palangka Raya – Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Jayani, menegaskan bahwa peran orang tua sangat krusial dalam mendukung pemenuhan gizi anak, terutama di tengah pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah.
Menurut Jayani, program MBG bukanlah pengganti asupan makanan dari rumah, melainkan pelengkap untuk memastikan anak mendapatkan gizi seimbang sepanjang hari.
“Makanan yang diberikan ini sebenarnya untuk menambah gizi anak, melengkapi apa yang sudah didapatkan dari rumah. Jangan sampai karena ada makanan gratis, anak tidak sarapan di rumah dan hanya mengandalkan makanan di sekolah,” ujarnya saat diwawancarai, Kamis (23/1/2025).
Ia mengimbau para orang tua tetap menyiapkan sarapan bagi anak sebelum berangkat ke sekolah. Kebiasaan ini, kata Jayani, menjadi fondasi penting bagi tumbuh kembang anak, terutama dalam hal daya konsentrasi dan kesehatan tubuh.
Selain itu, Jayani mendorong orang tua menjadikan program MBG sebagai inspirasi untuk menerapkan pola makan sehat di rumah. “Kalau di sekolah anaknya makan makanan sehat, berarti di rumah juga harus disiapkan makanan yang bergizi. Itu tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Terkait keberadaan kantin sekolah, Jayani menyarankan agar tetap diberdayakan meskipun ada makanan gratis. Ia menyarankan kantin bisa menjual produk pelengkap seperti susu atau makanan tambahan yang tidak disediakan dalam program MBG.
“Misalnya, jika sekolah menyediakan makanan gratis, kantin bisa menjual susu atau makanan tambahan lainnya. Ini akan melengkapi menu makanan anak-anak. Sehingga terpenuhi konsep empat sehat lima sempurna,” jelasnya.
Ia juga menyoroti tantangan di jenjang taman kanak-kanak (TK), di mana anak-anak kerap mengalami kesulitan makan. Di sinilah peran orang tua dan guru menjadi kunci dalam membentuk kebiasaan makan yang sehat sejak dini. (Mit)
Discussion about this post