KALAMANTHANA, Kuala Kurun – Keberadaan Gadeonsin dan Muliadi belum juga ditemukan. Keduanya adalah korban tanah longsor di Tumbang Mahuroi, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Upaya evakuasi terhadap korban tanah longsor di Sei Drajoi, Tumbang Mahuroi, Gunung Mas itu, masih terus dilakukan. Tapi, kondisi cuaca menjadi kendala.
Hujan yang mengguyur sejak pagi hingga siang pada Sabtu 25 Januari 2025, menyulitkan tim gabungan yang terdiri dari Polres Gunung Mas, Polsek Kahayan Hulu Utara, Koramil, BPBD, serta masyarakat dan keluarga korban, mengevakuasi korban tanah longsor Tumbang Mahuroi itu.
“Kendala utama kami adalah cuaca. Hujan deras membuat tanah semakin labil dan membahayakan tim evakuasi,” kata Kapolres Gunung Mas AKBP Theodorus Priyo Santosa melalui Kapolsek Kahayan Hulu Ipda Muklisin, Sabtu sore.
Namun, dia memastikan, semangat tim gabungan tetap tinggi. “Kami berkomitmen untuk terus berupaya semaksimal mungkin,” ujar Muklisin.
Tim gabungan yang berjumlah 37 orang ini memulai evakuasi sekitar pukul 10.00 WIB setelah hujan sempat reda.
Fokus utama adalah membersihkan batang pohon yang tumbang dan menggali area di sekitar pondok korban yang tertimbun longsor.
Sayangnya, upaya evakuasi harus dihentikan kembali pada pukul 13.25 WIB karena hujan deras disertai angin kencang kembali mengguyur lokasi.
Debit air di sekitar lokasi kejadian juga mengalami sedikit kenaikan, meskipun masih dalam batas normal.
Pencarian lokasi camp yang aman di sekitar TKP juga menjadi prioritas. Saat ini, tim evakuasi harus berjalan kaki sekitar 1,5 jam dari camp yang ada ke lokasi kejadian.
Upaya pendirian camp di sekitar TKP sebelumnya terkendala oleh kondisi tanah yang curam dan masih rawan longsor.
“Kami sedang mencari lokasi yang lebih aman untuk mendirikan camp agar tim dapat beristirahat dengan cukup dan memaksimalkan upaya evakuasi,” tambah Muklisin. (*)
Discussion about this post