KALAMANTHANA, Palangka Raya – Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Arif M. Norkim, mendorong Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) untuk terus memperkuat program literasi inklusif, terutama bagi masyarakat yang belum memiliki akses terhadap teknologi digital.
“Meski era digital membuka akses informasi luas, kenyataannya masih banyak warga, termasuk anak-anak, yang belum memiliki perangkat seperti ponsel android. Jawabannya tetap buku. Buku masih relevan sebagai sumber informasi dan pengetahuan,” ujar Arif, Selasa (1/7/2025).
Ia menekankan pentingnya keberadaan buku dan perpustakaan sebagai jembatan pengetahuan, terutama bagi kelompok masyarakat yang tertinggal secara digital. Menurutnya, penguatan layanan literasi berbasis non-digital harus menjadi prioritas dalam perencanaan program Dispursip ke depan.
Arif mengapresiasi program perpustakaan keliling yang telah dijalankan Dispursip Kota Palangka Raya. Ia menilai, program ini efektif menjangkau warga di wilayah pelosok, bantaran sungai, dan daerah dengan keterbatasan infrastruktur teknologi.
“Perpustakaan keliling adalah bentuk nyata dari komitmen pemerintah kota untuk menghadirkan akses literasi yang merata. Anak-anak di pinggiran kota dan desa juga harus bisa menikmati layanan ini,” tegasnya.
Ke depan, ia berharap Dispursip dapat memperluas cakupan wilayah layanan dan meningkatkan frekuensi operasional perpustakaan keliling. Hal ini penting agar manfaat literasi dapat dirasakan oleh masyarakat secara lebih luas, tak hanya di pusat kota.
“Semakin sering hadir di tengah masyarakat, semakin besar pula dampak yang dirasakan. Literasi bukan sekadar membaca, tapi tentang membuka peluang dan masa depan,” pungkas Arif. (Mit).
Discussion about this post