KALAMANTHANA, Jakarta – Enam provinsi siaga darurat titik panas. Tiga di antaranya ada di Kalimantan yakni Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Tengah (Kalteng), dan Kalimantan Timur (Kaltim). Sementara tiga lainnya masing-masing Riau, Jambi, Sumatera Selatan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerangkan penetapan siaga darurat sebagai respons atas banyaknya titik panas/hotspot. Kondisi itu dapat menjadi penanda terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
“Enam provinsi menetapkan status darurat kebakaran hutan dan lahan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulisnya, Selasa (22/8/2017).
Sutopo mengatakan, pantuan satelit Terra, Aqua dan SNPP pukul 08.00 WIB Selasa (22/8/2017, terdeteksi 538 hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang hingga tinggi. Dia mengatakan, kemungkinan jumlah di lapangan lebih banyak dari 538 hotspot. Sebab beberapa wilayah tidak terlintasi satelit Terra dan Aqua.
Sehingga beberapa wilayah blank spot seperti Aceh, Jambi, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan NTT. Sesuai prediksi sebelumnya, kata dia, titik panas kebakaran hutan dan lahan akan terus meningkat memasuki akhir Agustus hingga September ini.
“Meskipun di beberapa wilayah mengalami hujan di atas normal pada musim kemarau, bahkan terjadi banjir di Sulawesi, Kalimantan dan sebagian Sumatera tapi kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di beberapa tempat,” kata dia.
Discussion about this post