KALAMANTHANA, Muara Teweh – Derita beruntun dialami Endang (35), guru SD 1 Muara Untu, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung Raua, Kalimantan Tengah. Nyaris jadi korban perkosaan, menderita luka 12 tusukan, dia harus lagi berhadapan dengan perjuangan psikologis. Lho, kenapa?
Endang mengaku menjadi korban pemberitaan media yang selama ini dia anggap mengabarkan peristiwa itu tak seutuhnya. Ada media yang menurutnya keliru dalam memberitakan apa yang dia alami.
Salah satu yang membuatnya terpukul adalah ketika ada pemberitaan yang berkembang selama ini bahwa saat kejadian, dirinya tidak mengenakan celana dalam. Dia membantah tegas-tegas dan memberikan klarifikasi.
“Justru saat pelaku mau memeloroti celana dalam, saya langsung kaget, bangun, dan melawan. Tolonglah, saya sudah jadi korban jangan sampai dua kali menjadi korban akibat pemberitaan,” katanya didampingi sang ayah, Sukardi dan seorang bibinya.
Endang adalah wanita yang berhasil lolos dari nafsu durjana MZ (17). Wanita itu, kini, sedang menjalani perawatan di RSUD Muara Teweh, Barito Utara.
Pada Rabu (28/3/) pukul 23.00 WIB, Endang nyaris menjadi korban pemerkosaan MZ yang memakai penutup (slayer) ala ninja. Pelaku masuk ke rumah korban di Desa Muara Untu setelah mengebor dinding dan mencongkel jendela. Pelaku langsung menuju ke arah tempat tidur. Pada malam sebelumnya, pelaku juga sudah mengintai korban.
Korban yang lagi pulas tidur mendadak terkejut lalu bangun, karena merasa ada benda asing yang bergerak-gerak di sekitar pahanya. “Saya kaget, karena terasa ada yang memegang paha saya. Pas bangun, saya lihat ada orang dengan penutup wajah. Saya langsung melawan, sehingga dia menyerang dengan sebilah pisau,” beber Endang kepada wartawan di RSUD Muara Teweh, Selasa (10/3/2018).
Sambil memperlihatkan jarinya yang sedang diperban, Endang mengatakan, akibat nekad melawan korban, ia mengalami 11 luka tusukan yakni lima luka di perut, dua luka di betis, dua luka di paha, dan dua luka di jari yang nyaris putus. Korban sempat dirawat di RSUD Puruk Cahu sejak 28 Maret sampai dengan 3 April. Tetapi setelah keluar dari RS tersebut, korban kembali harus masuk ruang perawatan RSUD Muara Teweh, karena luka di perut bagian tengah tembus ke bagian usus. (mel)
Discussion about this post