KALAMANTHANA, Sampit – Bantuan sosial perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam penyaluran corporate social responsibiity (CSR) untuk dunia pendidikan dan kesehatan dinilai masih sangat minim.
Kondisi ini juga masih terus menjadi sorotan Komisi III DPRD setempat yang berharap agar CSR bisa lebih banyak membantu dunia pendidikan dan kesehatan, serta tidak hanya terfokus di suatu tempat saja, sehingga dampak positifnya masih jauh dari kata merata bagi seluruh masyarakat.
“Kita bisa lihat dunia pendidikan kita dan juga bidang kesehatan di daerah pedalaman, salah satu contohnya wilayah selatan Kotim ini, masih belum tersentuh secara merata, semestinya ini menjadi perhatian khusus kita bersama kedepannya,” ungkap Riskon Fabiansyah Rabu (9/6/2021).
Legislator Partai Golkar ini juga mendorong agar pemerintah daerah memberikan kebijakan khusus akan hal ini agar CSR di dua bidang tersebut benar-benar dapat dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat di Kotim ini.
“Kebijakan ada ditangan pemerintah kita, kami akan mendukung sepenuhnya apabila memang untuk kepentingan masyarakat secara umum, selama ini wilayah selatan kami lihat belum merasakan dampak positifnya secara merata dadi CSR ini, untuk itu perlu adanya kebijakan,” timpalnya.
Dia juga menegaskan, CSR yang menyentuh langsung pada dunia pendidikan dan kesehatan secara merata juga dinilai dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mutu SDM di bidang pendidikan di daerah pedalaman.
“Sangat penting sekali, sebab mutu dan kualitas pendidikan terutan peningkatan SDM, termasuk dunia kesehatan kita di Kotim ini juga akan lebih maksimal dalam hal pelayanan terhadap masyarakat, ini perlu disikapi secara bijak,” tutupnya.(drm)
Discussion about this post