KALAMANTHANA, Sampit – Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional Demokrat DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Muhammad Shaleh meminta pemerintah daerah itu untuk mensosialisasikan kejadian gerhana matahari total (GMT).
“Dengan adanya sosialisasi diharapkan masyarakat bisa lebih tahu akan dampak GMTbagi kesehatan terutama bagi mata,” katanya di Sampit, Jumat.
Selain harus mensosialisasikan dampak GMT, di lain sisi pemerintah juga harus mempromosikan kejadian langka itu ke dunia luar agar bisa di ketahui oleh turis mencanegara.
Shaleh mengungkapkan fenomena GMT dapat di promosikan di jadikan sebagai daya tarik wisata.
“Pemerintah harus jeli membaca peluang ini, dengan fenomena GMT bisa di jadikan menarik wisatasan mancanegara untuk berkunjung ke Kotawaringin Timur,” katanya.
Kotawaringin Timur merupakan salah satu daerah yang akan dilintasi oleh GMT, sehingga fenomena langka itu bisa disaksikan di daerah itu.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Bandara Haji Asan Sampit Yulida Warni mengimbau masyarakat mewaspadai dampak gerhana matahari total terhadap kesehatan mata.
“Masyarakat diimbau tidak melakukan kontak mata atau menatap secara langsung saat gerhana matahari, karena dapat mengakibatkan kerusakan pada retina mata,” katanya.
Gerhana matahari total diperkirakan terjadi pagi hari 9 Maret 2016. Gerhana akan melintasi 11 provinsi di Indonesia yakni Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Untuk wilayah Kalimantan Tengah, hanya dua daerah yang bisa menyaksikan gerhana matahari total ini dengan jelas. Yakni Sampit mulai gerhana matahari total pada pukul 07.27 WIB dan Palangka Raya mulai gerhana matahari total pukul 07.28 WIB. (*)