KALAMANTHANA, Surabaya – Setelah Jawa Timur, Kalimantan Timur ternyata memiliki lokalisasi prostitusi terbanyak di Indonesia. Dua titik di antaranya di Kutai Kartanegara, bakal tutup sebelum Ramadan.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, Kalimantan Timur secara keseluruhan memiliki 35 titik lokalisasi prostitusi. Terbanyak ternyata berada di Kutai Kartanegara, yakni dengan 12 titik.
Tapi, seiring dengan upaya pemerintah agar Indonesia bebas dari lokalisasi dan prostitusi, penutupan tempat maksiat itu akan segera dilakukan. “Gubernur Kaltim dan para bupati di Kaltim mulai mencanangkan penutupan lokalisasi. Bahkan dua titik di Kutai Kartanegara rencananya sebelum Ramadan juga akan ditutup,” katanya di Surabaya.
Pemerintah, menurut Khofifah, menargetkan pada 2019 Indonesia bebas dari lokalisasi dan prostitusi seiring tidak berhentinya upaya penutupan yang dilakukan sejak beberapa tahun terakhir.
“Pemerintah Pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk menutup lokalisasi dan ditargetkan 2019 Indonesia harus bebas lokalisasi,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Kemensos, jumlah lokalisasi yang ada di Indonesia semula sebanyak 168 titik, namun telah ditutup sebanyak 69 titik sehingga tinggal 99 titik lainnya yang tersisa.
Dari titik-titik lokalisasi, kata dia, Jawa Timur berada di urutan tertinggi jumlah lokalisasinya yaitu dengan 41 titik, namun sejak akhir 2015 telah ditutup 40 titik sehingga menyisakan satu titik di Balung Cangkring, Kota Mojokerto.
“Bahkan, Kota Mojokerto sudah kirim surat terkait persiapan penutupan lokalisasi yang direncanakan sebelum Ramadan tahun ini. Kalau ditutup maka Jatim 100 persen bebas lokalisasi,” ucapnya.
Tidak hanya di Mojokerto, kata dia, Bupati Tangerang juga sudah siap melakukan penutupan lokalisasi sebelum bulan puasa tahun ini. (*)