KALAMANTHANA, Tanjung Selor – Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie, mengaku prihatin dengan terbengkalainya pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Desa Gunung Seriang, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.
“Sebenarnya, PLTU ini sudah dinikmati masyarakat Kabupaten Bulungan,” ujar gubernur baru itu. Pembangunan PLTU dengan kapasitas 2×7 mega watt itu menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Irianto prihatin karena anggaran yang telah dihabiskan untuk keperluan PLTU itu sudah demikian besarnya. Untuk pengadaan lahan dan konstruksinya, sudah menghabiskan puluhan miliar rupiah.
Ia mengungkapkan, pembangunan PLTU Tanjung Selor yang dimulai sejak 2011 tersebut dikerjakan PT Adhi Karya Tbk, salah satu perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).
Irianto berjanji akan mendesak pengerjaannya segera dirampungkan sekaligus akan menemui Direktur Utama PT PLN, Sofyan Basir membicarakan PLTU yang dimaksudkan itu.
Sekaitan dengan masalah itu, Gubernur Kaltara meminta lembaga terkait melakukan audit untuk mengetahui titik persoalannya yang menyebabkan pembangunannya terbengkalai.
Jika semua permasalahnya diketahui maka pemerintah Provinsi Kaltara dapat mengambil langkah kebijakan misalnya membentuk perusahaan daerah (perusda) kelistrikan dengan menggunakan APBD setempat.
Menurut dia, dengan menghibahkan kepada pemprov Kaltara diupayakan PLTU tersebut segera dimanfaatkan bagi masyarakat di daerah itu agar kebutuhan listrik dapat terpenuhi demi meningkatkan investasi.***