KALAMANTHANA, Singkawang – Bumi Kalimantan itu kaya raya. Karena itu, jika masih saja ada daerah yang menemukan kasus gizi buruk, itu seharusnya menjadi sesuatu yang aneh.
Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya menilai kasus gizi buruk di sebagian wilayahnya adalah sesuatu yang tidak rasional. Dia menduga yang terjadi adalah bukan gizi buruk karena tak punya makanan, tapi malas makan.
“Di Kalbar ini, ke depan saja ada parit, masih dapat gabus. Masalah busung lapar karena tidak ada makanan. Ini rebung di hutan pun banyak. Artinya, sampai ada busung lapar di Kalbar ini bukan karena tak ada makanan, tapi malas mau makan,” katanya di Singkawan, Rabu (9/3/2016).
Itulah sebabnya, dia memerintahkan daerah-daerah yang menemukan kasus gizi butuk untuk segera menanggapi kasus tersebut. Termasuk untuk Pemkot Singkawang karena di daerah itu masih ditemukan 13 kasus gizi buruk.
“Ini tugas pokok Pemkot yang juga harus bersama-sama seluruh masyarakat Singkawang. Program di bidang pangan dan sebagainya harus berjalan dengan baik,” katanya saat mengunjungi Singkawang.
Wali Kota Singkawang Awang Ishak mengatakan tidak masuk akal jika di kota itu terdapat kasus gizi buruk. Menurutnya, Kota Singkawang memiliki rumah sakit, puskesmas dan tenaga kesehatan cukup.
“Mungkin data ini salah. Bukannya saya mau membantah ya, artinya harus dicek ulang,” katanya. Dia juga akan meminta Dinas Kesehatan untuk membuat pusat rehabilitasi gizi. (*)