KALAMANTHANA, Pontianak – Tak puas hanya sekali, sejumlah mahasiswa di Pontianak mendatangi DPRD Provinsi Kalimantan Barat. Betulkah dana aspirasi dewan digunakan untuk balas budi kepada tim sukses legislator?
Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Pengemban Amanat Rakyat (Solmadapar) Kalimantan Barat beraksi kembali. Setelah beberapa hari lalu melakukan aksi di Gedung DPRD Kalbar, Senin (21/3/2016) mereka mengulangnya di lokasi serupa. Persoalan yang mereka tuntut pun tak jauh beda, soal transparansi pengelolaan program dana aspirasi anggota DPRD.
Kelompok mahasiswa itu menduga, dana aspirasi anggota dewan tak digunakan sebagaimana mestinya. “Kuat dugaan, dana aspirasi hanya digunakan untuk balas budi anggota dewan kepada tim suksesnya. Padahal, dana itu gunanya untuk membangun apa yang diperlukan masyarakat,” ujar Hidayat, koordinator lapangan aksi tersebut.
Ia berharap, dengan adanya transparansi dari DPRD Kalbar terkait program atau dana aspirasi tersebut, dapat menepis berbagai tudingan buruk terhadap wakil rakyat Kalbar.
“Kedatangan kami yang ke dua ini, untuk menanyakan langsung kepada dewan, mereka belum bisa menjelaskan terkait dana aspirasi tersebut dengan alasan, kami tidak berhak untuk meminta dalam bentuk laporan terkait digunakan untuk apa saja dana aspirasi tersebut,” ungkap Hidayat.
Solmadapar, dalam melakukan aksi, mengawalinya dengan berjalan kaki dengan jarak sekitar dua kilometer dari Tugu Bundaran Digulis Untan Pontianak menuju Gedung DPRD Kalbar di Jalan Ahmad Yani. Tak pelak, aksi mereka cukup menyita perhatian warga Pontianak. (*)