KALAMANTHANA, Muntok – Drama kisah sengsara Yesus yang digelar di lingkungan Gereja Santa Maria Pelindung Para Pelaut Muntok, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berurai air mata.
“Pementasan yang ditampilkan Orang Muda Katolik (OMK) cukup menyentuh, mengingatkan betapa sengsaranya Yesus seorang diri dalam menanggung dosa-dosa manusia,” kata Andika (43) di sela kegiatan di Muntok, Jumat.
Drama pementasan wafat Yesus Kristus pada Jumat Agung ini menampilkan sepenggal kisah sengsara Yesus, mulai dari penangkapan hingga penyaliban, digelar muda-mudi gereja setempat yang dimulai dari halaman SD Santa Maria.
Sekitar 30 orang pemain beraksi di taman yang berada di halaman sekolah tersebut yang digambarkan sebagai Taman Getsemani atau taman di kaki bukit Zaitun, Yerusalem, yang dipercaya sebagai tempat Yesus berdoa yang terakhir kalinya sebelum disalibkan.
Di lingkungan sekolah bangunan Belanda tersebut juga ditampilkan sejumlah adegan, mulai dari penangkapan Yesus oleh tentara, dilanjutkan proses persidangan hingga awal pemanggulan salib.
Ratusan umat yang hadir mengikuti dengan seksama setiap langkah adegan Yesus dan seolah-olah terlibat langsung dalam alur cerita yang ditampilkan.
Isak tangis umat, terutama dari kalangan umat lanjut usia, mulai pecah ketika cerita masuk pada adegan Yesus pertama kali mengambil dan memanggul kayu salibnya, dipukuli para prajurit dan diarak menuju lokasi penyaliban.
Sepanjang perjalanan dari lokasi pementasan awal menuju halaman gereja yang berjarak sekitar 300 meter, pemeran Yesus jatuh bangun memanggul salib kayu berukuran cukup besar, diiringi tangisan sejumlah umat yang mengikuti di belakang rombongan para pemain.
Visualisasi yang diperankan para pemain didukung kostum yang disesuaikan dengan masa 2000 tahun lalu mendapatkan perhatian dan apresiasi dari umat, bahkan sebagian warga yang kebetulan melewati jalan tersebut menghentikan kendaraan untuk ikut menonton.
Kisah drama berakhir dengan adegan penyaliban Yesus yang dilakukan di halaman Gereja Santa Maria.
Drama sengsara Yesus ditampilkan untuk memperingati Jumat Agung, yang masuk dalam rangkaian Tri Hari Suci yang dimulai pada peringatan Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah.