KALAMANTHANA, Sampit – Musim hujan tak hanya menghadirkan ancaman banjir di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Di beberapa titik, hujan juga membuat sejumlah jalur jalan rawan kecelakaan. Pengendara kudu hati-hati.
Jalan mana saja yang bisa mengancam pengemudi? Salah satunya jalur antara Kota Sampit dengan Antang Kalang. Hujan yang intensitasnya kian meningkat membuat jalan tak hanya licin, tapi di beberapa titik juga berlumpur.
Di jalur tersebut, sebagian jalan masih berlapis tanah, belum aspal. Itu sebabnya, setiap hujan turun, kondisi jalan menjadi rusak parah. Di beberapa titik bahkan ada jalan yang menyerupai kubangan kerbau. Jalan tanah dan berlumpur itu menjadi kian berbahaya saat memasuki jalur menanjak karena berubah licin.
Kondisi ini membuat waktu tempuh antara Sampit dan Antang Kalang menjadi makin lama. Seorang warga Antang Kalang yang baru saja menjajal jalan tersebut, Rudi, menyebutkan jika biasanya waktu tempuh bisa empat jam, kini menjadi lima jam. “Harus hati-hati sekali. Kalau tidak terbiasa di medan seperti itu, bisa bahaya,” ujarnya.
Sebagian warga, cerita Rudi, juga terpaksa mencari jalan-jalan alternatif, antara lain dengan masuk-keluar perkebunan kelapa sawit. Sebab, jika melewati jalan poros, waktu tempuh kian lama, bisa mencapai tujuh jam.
Karena itu, sebelum bepergian dari Antang Kalang menuju Sampit atau sebaliknya, kondisi kendaraan harus betul-betul prima. Jika tidak, siap-siaplah menghadapi penderitaan. Sebab, bisa saja kendaraan mogok di tengah jalanan hutan atau perkebunan yang sepi penduduk.
“Kalau mogok di tempat seperti itu, paling hanya bisa menunggu nasib, menanti kalau ada kendaraan lain seperti truk barang lewat. Itu pun kalau mereka bisa membantu,” sebut warga lainnya, Hadi. (*)