KALAMANTHANA, Pontianak – Saat melakukan kunjungan kerja di Kalbar, Menteri P3A, Yohana Yembise mengatakan, akan memberikan perhatian serius bagi Kalbar dalam pencegahan kasus kekerasan dan perdagangan perempuan dan anak di provinsi itu.
“Kita sudah memasukkan Kalbar sebagai daerah prioritas dalam penanganan kasus kekerasan anak dan trafficking, karena Kalbar merupakan salah satu beranda terdepan bagi negara kita,” katanya.
Sejumlah program pemberdayaan dan penanggulangan trauma bagi korban juga telah disiapkan oleh pihaknya.
“Kita memiliki beberapa program pemberdayaan untuk penanganan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk perdagangan orang dan ini akan menjadi perhatian serius bagi kita,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan P3AKB Provinsi Kalimantan Barat, Anna Verdiana Iman Kalis mengatakan pihaknya akan meningkatkan antisipasi perdagangan manusia (trafficking), khsusnya perempuan dan anak-anak antar negara pada era Masyarakat Ekonomi Asean, saat ini.
“Kita akan memberikan perhatian serius untuk hal ini, karena bisa saja kasus trafficking meningkat pada MEA, karena barang dan orang akan bisa keluar masuk dengan mudah. Moment seperti ini, dikhawatirkan bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan aksi traficking dan kita akan mengantisipasi hal itu,” kata Ana Kalis di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, semakin banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan pelecehan seksual terhadap anak menjadi perhatian berbagai pihak, pihaknya.
Untuk mengantisipasi hal itu, lanjutnya, tentu akan memerlukan anggaran dan pihaknya telah mengusulkan anggaran pada APBD Kalbar.
“Kami sudah menyediakan Rumah Aman, kami anggarkan di situ, supaya mempermudah bagi yang membutuhkan bantuan psikologis, baik TKI yang bermasalah dan sebagainya,” tuturnya.
Anna mengatakan, kasus perdagangan orang atau human trafficking yang marak di Kalbar disebabkan provinsi itu berbatasan dengan negara tetangga.
“Kalbar ini karena berbatasan dengan negara tetangga Malaysia, jadi sangat rawan. Apa lagi kita sudah memasuki masa MEA dan tentu perlu kita tingkatkan antisipasi,” katanya.