MULAI 16 April 2016, di Hefei, Provinsi Anhui, Tiongkok, tak susah lagi mencari kuliner khas Indonesia. Resto Wonderful Indonesia akan menggoda selera masyarakat Tiongkok.
Presiden Obama pernah mempopulerkan masakan khas Indonesia, sate, nasi goreng, emping, dan kerupuk. Sayang, momentum 15 November 2010 itu tidak langsung disambar sebagai materi promosi kuliner Indonesia yang dipopulerkan secara konsisten.
Tak perlu menyesali. “Tapi kreativitas dan pengalaman terus membuat kita semakin sensitif terhadap peluang pengembangan pariwisata,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI, di Jakarta.
Soal kuliner sebagai senjata utama menggaet wisman, kata Menpar, itu masuk akal. Dia mengakui, taste, selera lidah, makanan, bisa membuat orang ketagihan, jatuh cinta, dan kangen untuk mencari dengan jenis makanan itu lagi. “Soal potensi makanan Indonesia? Tidak perlu diragukan lagi. Hanya saja, ini perlu manajemen tersendiri yang selama ini belum banyak investor yang melirik. Juga belum dipromosikan secara massif di seluruh penjuru dunia,” ungkap Arief Yahya, yang sejak tahun lalu sudah mengundang investor restoran untuk mengembangkan masakan Indonesia ke luar negeri.
Tahun 2016, boleh jadi menjadi pembuka pintu promosi melalui masakan Indonesia, dengan pasar Tiongkok. Pada 16 April 2016 nanti, Resto Wonderful Indonesia sudah bisa dijumpai di Hefei, Provinsi Anhui, Tiongkok. Ini adalah strategi baru Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk menggaet wisman asal Negeri Panda itu. Restoran itu akan didesain mudah diingat oleh penduduk di kawasan Hefei. Desainnya simpel, hangat, dan taste masakannya dibuat Indonesia banget.
Brand restoran itu sendiri, dengan konsep Wonderful Indonesia. Nama itu lebih punya daya ledak yang dahsyat lantaran sudah mendapatkan banyak penghargaan internasional. Dari gelar juara dunia wisata halal hingga pulau terindah di dunia sudah berhasil dimiliki.
“Kami memang memiliki format baru dalam promosi Wonderful Indonesia. Agar lebih permanen dan lebih familiar, kami membuka Restoran Wonderful Indonesia di Hefei, Provinsi Anhui, Tiongkok, 16 April 2016,” terang Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, yang didampingi Vinsensius Jemadu, Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Asia Pasifik, Sabtu (26/3/2016).
Alasannya masuk akal. Maklum, penduduk Anhui sekitar 80 juta jiwa. Sementara yang bermukim di Ibukota Hefei sekitar 8 juta jiwa. Bagi Pitana, membuka restoran di sana akan membuat branding Wonderful Indonesia semakin tertanam di tiap penduduk Hefei. Utamanya, saat melewati Wonderful Indonesia Restaurant. “Sekali mem-branding restoran yang namanya sudah sangat promotif, Indonesia bisa sekaligus promosi masakan khas di Tiongkok. Untungnya ganda,” ungkap dia.
Vinsensius Jemadu ikut buka suara. Menurutnya, kuliner adalah produk budaya. Dari penjelasannya, ada beberapa kuliner khas Indonesia yang cocok di lidah penduduk Tiongkok. Dan semua kuliner Indonesia yang disuka masyarakat Tiongkok akan disajikan di Wonderful Indonesia Restaurant.
“Nanti akan ada menu rendang, nasi goreng, satay, soto ayam, sop buntut, rawon dan aneka seafood rasa Indonesia. Itu sengaja kami tampilkan karena masyarakat Tiongkok menyukai rasa pedas dan gurih,” ujar Vinsensus.
Restoran ini merupakan hasil kerjasama dengan investor lokal Tiongkok yang sebelumnya sudah berbisnis restoran juga. jika restoran di Hefei ini sukses, tahun ini Kemenpar juga akan membuka 10 restoran di lokasi lain. Tentunya akan menggunakan nama Wonderful Indonesia juga.
“Luas restorannya 400 meter persegi dengan koki Indonesia dua orang. Nantinya Wonderful Indonesia Restaurant akan siap menyajikan 30 jenis makanan Indonesia,” terang Vinsen.
Menariknya, perwakilan marga Chen yang jumlahnya sekitar 80 juta di seluruh dunia akan hadir saat launching nanti. Bahkan petinggi-petingginya pun sudah confirm datang ke acara launching Wonderful Indonesia Restaurant.
“Gubernur dan jajarannya, termasuk CNTA Anhui akan hadir. Bagi saya, diplomasi kuliner merupakan soft power paling efektif untuk promosikan pariwisata Indonesia di Tiongkok,” ujar Vinsen. (*)