KALAMANTHANA, Palangka Raya – Wakil Wali Kota Mofit Saptono Subagio di Palangka Raya, Senin mengatakan SKPD belum memaksimalkan koordinasi dalam aktivitas penelitian, pengembangan program dan kebijakan.
“Keberadaan badan litbang ini tidak disentuh oleh SKPD. Selama ini SKPD justru terlalu percaya diri dalam melakukan sebuah kajian penelitian,” kata pria nomor dua di “Kota Cantik” Palangka Raya tersebut, Senin.
Mofit mengatakan, fungsi dibentuknya BPPIT ini salah satunya untuk mengembangkan dan memunculkan inovasi baik tentang inovasi teknologi, program maupun kebijakan.
“SKPD itu memang bagus terus melakukan penelitian untuk pengembangan Kota Cantik ini. Hanya saja, sebenarnya kegiatan pengkajian itu menjadi tupoksi Balitbang setelah badan ini dibentuk,” katanya.
Keberadaan Badan Penelitian, Pengembangan Informasi dan Teknologi di daerah itu, menurutnya, terjadi karena kurangnya koordinasi, maka kebijakan terkait penelitian dan pengembangan yang dilakukan SKPD terjadi tumpang tindih dengan sejumlah program badan penelitian.
Mofit berharap keberadaan BPPIT kota ini tidak diabaikan. Dia meminta SKPD mengintensifkan koordinasinya dengan badan penelitian sehingga program kerja yang ada tidak tumpang tindih.
“Ketika SKPD perlu jawaban terhadap persoalan teknis, bisa dikoordinasikan dengan Balitbang. Kalau urusan evaluasi SKPD boleh melakukannya,” kata Mofit.
Sementara itu, Kepala BPPIT Kota, Kaspinor mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya telah mengeluarkan sekitar 1020 izin penelitian.
“Izin itu didominasi untuk menyelesaikan tugas akhir kuliah baik tingkat sarjasa strata satu (S-1), S-2 hingga S-3. Nantinya kita akan menyeleksi hasil penelitian yang layak dan sesuai. Akan kita jadikan bahan rekomendasi untuk perumusan kebijakan pemerintah daerah,” katanya.