KALAMANTHANA, Samarinda – Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp105 miliar melalui APBN 2016-2017 untuk pengembangan dan konektivitas infrastruktur di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, karena kawasan perbatasan itu masih minim infrastruktur.
“Kami sudah sepakati dari APBN 2016-2017 mengalokasikan anggaran untuk Mahakam Ulu sebesar Rp105 miliar,” kata Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Manaek Sihombing, di Samarinda, Senin (4/4/2016).
Anggaran sebesar itu, lanjut dia, disiapkan Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk membangun dan mengembangkan konektivitas infrastruktur di kawasan perbatasan negara, yakni di Kabupaten Mahakam Ulu yang berbatasan darat langsung dengan Sarawak dan Sabah, Malaysia.
Pengembangan infrastruktur tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas lingkungan, kemakmuran, dan kesejahteraan warga setempat melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, termasuk sebagai standardisasi sarana prasarana pertahanan serta pengamanan perbatasan.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, lanjut Manaek, arah kebijakan pengembangan untuk kawasan perbatasan adalah mewujudkan halaman depan negara sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga.
Hal ini perlu diprioritaskan karena selama ini disparitas antara wilayah relatif masih tinggi, terutama antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI), khususnya wilayah yang terpencil dan terisolasi yang masuk dalam kawasan perbatasan negara.
Mengingat masih minimnya berbagai infrastruktur di kawasan itu, baik infrastruktur jalan, air bersih, dan kebutuhan dasar lainnya, maka pihaknya akan membangun penyediaan sistem air minum, sanitasi, dan membangun jalan lingkungan.
“Sanitasi yang kami programkan terdiri dari penanganan air limbah, pengolahan persampahan, dan pembangunan saluran drainase. Melalui konektivitas infrastruktur ini tentu kualitas hidup warga perbatasan akan lebih meningkat,” ujarnya. (ant/ik)