KALAMANTHANA, Nunukan – Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Udin Hianggio dalam rapat koordinasi pengelolaan batas negara di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung dengan Negeri Sarawak, Malaysia mengatakan wilayah perbatasan harus menjadi perhatian serius pemerintah karena merupakan beranda depan NKRI.
Menurutnya masyarakat yang berdomisili di wilayah perbatasan antarnegara sebagaimana jargon “NKRI Harga Mati” harus benar-benar diterapkan.
Udin Hianggio menyebutkan, dari 440 desa di Provinsi Kaltara terdapat 90 persen di antaranya masih tergolong desa tertinggal sehingga perlu pengelolaan yang baik agar dapat setara dengan desa-desa lainnya yang telah maju dan berkembang.
Pemerintah Provinsi Kaltara sangat serius memberikan perhatian kepada wilayah perbatasan dengan membangun sektor-sektor yang sesuai dengan kondisi wilayahnya seperti pertanian, perkebunan dan ingfrastruktur jalan.
Mengenai budaya masyarakat perbatasan, dia mengajak untuk selalu melestarikannya karena menjadi kekayaan hasanah bangsa Indonesia sekaligus menjadi barometer kecintaan terhadap NKRI.
Bahkan dia meminta agar ditanamkan kepada generasi muda yang berada di wilayah perbatasan agar budaya nenek moyang kita tidak hilang begitu saja akibat minimnya minat dan pemahaman anak-anak muda.
Pada rakor tersebut, Udin Hianggio meminta memberikan peluang kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat untuk memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah.
Ia menegaskan, Presiden Joko Widodo telah berkomitmen akan membangun Indonesia mulai dari pinggir atau wilayah perbatasan yang mana yakin terwujud sebagaimana telah beberapa program itu telah terealisasi selama ini.