KALAMANTHANA, Tarakan – Pemerintah pusat tidak menutup mata dan telinga atas krisis listrik di Kalimantan Utara. Mereka akan membantu dengan memberikan kemudahan sesuai kebutuhan.
Staf Ahli Menteri ESDM, Nur Pamudji mengatakan masalah krisis listrik di Provinsi Kaltara akan dibantu kemudahan dalam hal perizinan terhadap investor yang akan menanamkan modalnya pada sektor kelistrikan di daerah itu.
Ia mengungkapkan terdapat sejumlah investor berminat membangun pembangkit listrik di provinsi termuda di Indonesia itu. Namun kebutuhan mendesak jangka pendek dengan menambah satu mmbtu dari PT Pertamina Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan.
Nur Pamudji menyatakan, persoalan listrik sebenarnya bertumpu pada pasokan kebutuhan (demand) dan adanya persediaan untuk cadangan mesin pembangkit dan energinya dengan memastikan tidak bermasalah pada pipa pasokan.
Mengenai solusi menanggulangi krisis listrik di daerah itu yang sifatnya jangka panjang dapat dibangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan menggunakan bahan bakar batu bara tetapi selama ini banyak yang macet.
Kemudian pembangunan PLTA (pembangkit listrik tenaga air) dapat pula menanggulangi kebutuhan listrik jangka penjang hanya saja membutuhkan analisa selama tiga tahun dan baru dapat direalisasikan lima tahun berikutnya. (ant/akm)