KALAMANTHANA, Muara Teweh – Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah Nadalsyah melakukan panen tanaman jagung varietas NK 99 di Desa Liju Kecamatan Teweh Timur di lahan seluas 150 hektare atau sekitar tujuh ton per hektare.
“Kami selaku pemerntah daerah merasa bangga dan mengapresiasi kepada para petani yang ada di Desa Liju ini. Diharapkan ini dapat menjadi masukan dengan petani lain untuk dapat menanam jagung,” kata Bupati Nadalsyah dihadapan para undangan dan masyarakat yang hadir, Rabu.
Panen jagung di desa eks transmigrasi itu bersama Wakil Ketua I DPRD, Merry Rukaini, Dandim 1013 Mtw, Letkol Inf Adhi Giri Nugroho dan sejumlah beberapa kepala SKPD pemkab setempat.
Menurut Nadalsyah kepada para petani untuk tidak mengesampingkan menanam padi, karena padi merupakan kebutuhan utama masyarakat di Indonesia umumnya.
“Saya harapkan para petani dapat juga mengelola ternak sapi. Dimana ternak sapi dapat menghasilkan daging, pupuk, bahan untuk bahan bakar dan limbah urine juga dapat di jual,” katanya.
Dia mengatakan satu ekor sapi dapat menghasilkan limbah urine sebanyak lima liter setiap hari, dimana satu liter dihargai Rp10.000 sehingga ini dapat menjadi penghasilan tambahan bagi para petani.
“Jadi selain menanam jagung dan padi petani juga diminta mengembangkan ternak sapi untuk meningkatkan perekonomian petani,” kata Nadalsyah.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Barito Utara, Setia Budi menjelaskan pertanian jagung ini juga mendapatkan pendampingan dari TNI AD. Kelompok tani yang melakukan panen bersama ini yakni kelompok tani Harapan Jaya yang ada di Desa Liju, Kecamatan Teweh Timur.
Untuk pertanian jagung ini, pemerintah daerah telah memberikan fasilitas da kemudahan bagi petani untuk dapat melakukan aktivitas bertaninya, dimana pemerintah daerah telah memberikan bantuan-bantuan yang besar bagi sektor pertanian.
“Diharapkan, bantuan yang telah diberikan pemerintah daerah dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh petani, khususnya para petani di Desa Liju ini,” ujarnya. (ant/ama)