KALAMANTHANA, Singkawang – Tidak adakah sedikit pun akal dan nurani sehat yang asih bisa dipakai? Seorang balita, baru berusia dua tahun, menjadi korban pelecehan seksual di Singkawang, Kalimantan Barat.
Terjadinya dugaan pelecehan seksual terhadap balita itu diungkapkan Lembaga Bantuan Hukum Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH Peka) Kota Singkawang. Lembaga ini kini sedang menangani kasus pelecehan tersebut.
“Akibat pelecehan seksual itu, balita ini mengalami penyakit kelamin,” kata Direktur LBh Peka, Rosita Nengsih di Singkawang, Kamis.
Dia mengatakan, bayi tersebut menjadi korban pelecehan karena tidak dalam asuhan orang tuanya dalam beberapa hari belakangan.
“Bapaknya adalah pekerja buruh, tapi sekarang ini sedang menderita sesak napas. Jadi, mereka (orang tua) berbagi, si bapak istirahat dengan membawa anak pertamanya di Singkawang, sedangkan ibunya pergi ke salah satu kampung untuk membantu keluarganya ke sawah,” kata Rosita.
Sedangkan korban ditinggal bersama keponakan-keponakan orang tuanya yang masih tergolong anak-anak. Seminggu kemudian, si Ibu pulang dari daerah Nyandung, Kabupaten Bengkayang dan mendapati anaknya sering menangis. Orang tua korban membawa anaknya ke Puskesmas Singkawang.
Rosita Nengsih atau Neneng mengaku prihatin dengan kasus tersebut. Apalagi kini Hari Kartini. “Justru kita mendapat kasus seorang balita berusia dua tahun menjadi korban pelecehan seksual,” katanya.
Menurutnya, kasus seperti itu sangat memilukan. Terlebih, pihaknya belum tahu siapa pelakunya.
LBH Peka akan membawa kasus tersebut untuk dilaporkan ke pihak keamanan terkait. Namun masih belum dapat memastikan lokasi kejadiannya apakah di Singkawang atau Menterado. (ant/akm)